Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Terus Timbun Emas

Kompas.com - 11/08/2011, 17:50 WIB

HONGKONG, KOMPAS.com - China memiliki cadangan devisa terbesar di dunia. Jumlahnya mencapai 3 triliun dollar AS per akhir Maret 2011, sebagian disimpan dalam bentuk emas.

 

China menjadi pemegang emas terbesar keenam karena semakin gencar melakukan diversifikasi asetnya agar tidak tergerus penurunan nilai aset berdenominasi dollar AS. Kepemilikan emas China mencapai 1.054,1 ton per akhir Maret lalu, menurut data dari Kementerian Keuangan.

 

Jumlah tersebut hampir sebagiak kecil saja dari cadangan devisa China. China menjaga kepemilikan emasnya tetap di atas 600 ton selama enam tahun mulai tahun 2009. Organisasi World Gold Council adalah sebuah organisasi nirlaba yang memberikan informasi tentang emas kepada para investor.

 

AS tetap menjadi negara yang nomor satu dalam kepemilikan emas, dengan memegang 8.133,5 ton, diikuti Jerman dengan 3.406,8 ton. Selanjutnya adalah Dana Moneter Internasional dengan 3.005,3 ton, Italia sebanyak 2.451,8 ton, dan Perancis sebanyak 2.435,4 ton.

 

Kepemilikan emas China hanya setara dengan 1,6 persen atau 55 miliar dollar AS dari total cadangan devisa yang mencapai 3 triliun. Emas menjadi aset investasi menarik khususnya selama keadaan finansial sedang bergejolak dan tidak menentu seperti belakangan ini.

 

Para analis di pasar komoditas melihat bahwa China memiliki cukup banyak ruang untuk menambah jumlah cadangan emasnya. Semakin banyak ekonom dan penasihat ekonomi yang menyarankan bank sentral China harus menaikkan cadangan devisanya dalam bentuk emas untuk melindungi nilai aset jika ada penurunan nilai kurs mata uang lain.

 

China sudah menyatakan, penurunan kurs dollar AS telah menguapkan cadangan devisanya sebesar 271,1 miliar dollar AS antara 2003 dan 2010. China tampaknya akan kehilangan hingga 578,6 miliar dollar AS jika kurs dollar AS terus turun hingga 6 yuan per dollar AS. Kurs yuan terus menguat mencapai tingkat tertingginya terhadap dollar AS setelah pemangkasan peringkat Standard & Poor's akhir pekan lalu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com