Oleh Simon Saragih
Hiruk-pikuk dan kepanikan masih melanda bursa global walau indeks-indeks sudah kembali pulih. Meski demikian, di balik krisis selalu ada potensi atau katakanlah hikmah. Hal ini juga tertuang dalam laporan Bank Pembangunan Asia yang muncul awal pekan ini.
Iwan Azis yang menangani laporan itu menegaskan tanpa ragu, "Pertumbuhan ekonomi Asia tak akan terganggu banyak oleh krisis di Barat."
Tentu ada dampak negatif dari krisis itu bagi para eksportir. Juga akan ada dampak lain berupa pengurangan bantuan bagi individu atau komunitas di Asia yang selama ini mendapatkan donasi berupa hibah dari Barat.
Namun, ada isu soal investasi portofolio yang jumlahnya amat besar dan sebagian sudah mulai menarik dana dari Eropa. Di Amerika Serikat juga sudah ada kegamanangan sejumlah korporasi dengan menarik dana-dana investasi dan menempatkannya sebagai uang tunai di balance sheet atau keuangan perusahaan.
Sama seperti pascakrisis 2008 lalu, di mana aliran modal masuk ke Asia meningkat, potensi serupa pun bisa terulang. Setidaknya ada harapan aliran dana makin keras, yang akan masuk ke Asia.
Ini sebuah kesempatan bagi Asia, lokasi bagi dua pertiga dari total 1,2 miliar penduduk miskin di dunia, berdasarkan data PBB.
Nah, pertanyaannya adalah bagaimana agar Indonesia bisa ketiban uang masuk dalam porsi yang jauh lebih besar.
Bagaimana pula merangsang dana masuk untuk tidak sekadar "digoreng-goreng" di bursa, di pasar valuta asing, tetapi berbentuk investasi asing langsung?
Dengan infrastruktur yang amat lemah dan segala tetek bengek persoalan lain di negara ini, potensi yang besar itu bisa terhambat. Semoga saja para elite sadar akan potensi itu dan bekerja dengan lebih baik demi menumbuhkan ekonomi ke tingkat lebih tinggi.
Jika dilakukan, ini tentu akan turut mengangkat status soal ekonomi puluhan juta atau mungkin ratusan juta warga miskin di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.