BANDUNG, KOMPAS.com — Jusuf Kalla mengaku tidak sepaham dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang memperkirakan Indonesia bakal menikmati bonus demografi pada 2025. Hal itu disebut-sebut bakal membawa Indonesia dalam kemajuan.
"Bagaimana bisa kaya kalau tidak bekerja. Tidak usah menunggu 2025, mulai kerja dari sekarang," ujar Kalla menjawab pertanyaan panelis dalam acara Presidential Lecture di Institut Teknologi Bandung, Sabtu (20/8/2011).
Kalla menyoroti urgensi Indonesia untuk membenahi sumber daya manusia dan etos kerjanya untuk bisa tampil sebagai negara maju. Ukuran negara dan sistem pemerintahan ternyata tidak menjadi patokan negara bisa maju atau tidak.
Dia juga memberi masukan untuk tidak membandingkan 100 tahun kemerdekaan Indonesia yang nanti dicapai tahun 2045 dengan pencapaian dari 100 tahun kemerdekaan Amerika Serikat. Menurutnya, perkembangan teknologi seharusnya membuat semuanya bisa diraih dalam waktu singkat.
Presidential Lecture kali ini adalah kali kedua yang digelar ITB. Pelaksanaan pertama digelar pada 2009 dengan menghadirkan BJ Habibie.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.