Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerima Bidik Misi Undip 500 Mahasiswa

Kompas.com - 23/08/2011, 13:01 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Kuota penerima beasiswa Biaya Pendidikan Miskin Berprestasi (Bidik Misi) 2011 untuk Universitas Diponegoro Semarang ditambah oleh Ditjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional menjadi 500 mahasiswa. Hal itu dikatakan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof Sudharto P Hadi, Selasa (23/8/2011), di Semarang, Jawa Tengah.

"Sebelumnya, kami hanya mendapatkan kuota penerima beasiswa Bidik Misi sebanyak 225 mahasiswa. Kemudian ditambah oleh Ditjen Dikti sebanyak 275 mahasiswa, sehingga menjadi 500 mahasiswa," kata Sudharto.

Ia mengungkapkan, menyambut baik penambahan kuota yang juga diberikan pada perguruan-perguruan tinggi lainnya. Penambahan kuota penerima beasiswa ini dinilai bisa membantu mahasiswa berprestasi dari kalangan keluarga miskin mengakses pendidikan.

Menurut Sudharto, pihaknya saat ini sudah mengantongi nama mahasiswa yang akan diseleksi untuk menerima Bidik Misi tahun ini, berasal dari pendaftar Bidik Misi saat masih kuota awal yang tidak lolos seleksi. Sebelumnya, Undip mendapatkan kuota Bidik Misi untuk 225 mahasiswa.

"Ketika kuota yang kami dapat sebanyak 225 penerima Bidik Misi, kami telah melakukan seleksi dan mendapatkan mahasiswa sebanyak itu yang lolos seleksi menerima Bidik Misi. Sisanya, kami jadikan cadangan," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, saat kuota penerima Bidik Misi ditambah 275 mahasiswa, secara otomatis mahasiswa yang masuk daftar cadangan itu diseleksi lagi untuk mendapatkan tambahan kuota beasiswa Bidik Misi.      Ia menegaskan, Undip akan memenuhi komitmen untuk memenuhi kuota 20 persen dari total daya tampung untuk mahasiswa miskin, antara lain lewat beasiswa Bidik Misi, dan lainnya akan diupayakan melalui pemberian beasiswa.

"Kami memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu untuk mengajukan permohonan, mulai keringanan biaya, perpanjangan periode cicilan biaya kuliah, sampai pembebasan biaya," katanya.      Tahun ini, total mahasiswa Undip mencapai 8.000 mahasiswa. Artinya, ada 1.600 mahasiswa yang difasilitasi mendapatkan beasiswa.

"Sebanyak 500 mahasiswa sudah difasilitasi lewat beasiswa Bidik Misi, berarti masih ada 1.100 mahasiswa lagi. Mereka ini nantinya kami fasilitasi lewat pemberian beasiswa dari Undip dan pihak-pihak lain," kata Sudharto.

Sementara itu, Pembantu Rektor III Undip Warsito menjelaskan, para calon penerima Bidik Misi akan diseleksi secara ketat, mulai dari seleksi berkas, sampai visitasi atau kunjungan langsung ke rumah yang bersangkutan.

"Untuk cek berkas, kami lihat dari rekening listrik, pajak bumi dan bangunan (PBB). Kalau masih kurang, akan kami survei langsung ke rumah yang bersangkutan untuk mengecek seperti apa kondisi ekonomi calon penerima itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com