Kenaikan Anggaran Belanja Bikin Miris

JAKARTA, KOMPAS.com — Kenaikan anggaran belanja pemerintah dari tahun 2002 hingga 2009 yang meroket hingga 250 persen membikin miris jika disandingkan dengan berkurangnya angka kemiskinan yang hanya enam persen selama delapan tahun.

Potret kemewahan dan penyalahgunaan uang rakyat lewat APBN dan APBD bersanding dengan masih banyaknya anak yang tak mampu bersekolah, meninggal karena tak berobat, hingga kualitas generasi banyak yang merosot karena gizi buruk.

Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan HS Dillon dalam acara "Deklarasi Cukup Sudah Kemiskinan dan Pemiskinan" di Tugu Proklamasi Jalan Pegangsaan Jakarta, Selasa (23/8/2011), menyatakan, saat ini sudah banyak dana yang digelontorkan untuk penanggulangan kemiskinan, tetapi hasilnya tetap menunjukkan kemiskinan masih di angka yang cukup tinggi.

Angka kemiskinan, menurut data BPS pada tahun 2010, mencapai 13,33 persen dan pada tahun 2011 sebesar 12,49 persen. Menurut Dillon, pemberian dana bukan satu-satunya solusi mengatasi kemiskinan dan pemiskinan.

"Hal ini disebabkan karena program penanggulangan kemiskinan selama ini belum menyentuh akar masalah kemiskinan. Peningkatan pendanaan penanggulangan kemiskinan dari tahun ke tahun belum diikuti dengan peningkatan kualitas dan kuantitas pengurangan angka kemiskinan," katanya.