Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB Serukan Kebersamaan Asia Pasifik Cegah HIV/AIDS

Kompas.com - 29/08/2011, 20:08 WIB

BUSAN, KOMPAS.com — Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menyerukan komitmen dan kemitraan pemerintah di wilayah Asia Pasifik untuk mencegah penyebaran virus penyebab hilangnya kekebalan tubuh (human immunodeficiency virus/HIV) yang menyebabkan penyakit acquired immune deficiency syndrome (AIDS).

Berbicara pada pembukaan Kongres Internasional 10 AIDS Se-Asia dan Pasifik, di Busan, Korea Selatan, Senin (29/8/2011), Wakil Presiden ADB untuk Manajemen Pengetahuan dan Pembangunan Berkelanjutan Ursula Schaefer-Preuss menekankan perlunya komitmen politik dan ekonomi terus-menerus serta peningkatan kerja sama di antara para mitra dalam memerangi HIV/AIDS.

"Dengan bekerja sama dengan pemerintah, masyarakat sipil, populasi yang terkena dampak, sektor swasta, dan masyarakat, kita bersama-sama dapat bergerak maju dalam menghentikan penyebaran epidemi di Asia dan Pasifik," kata Schaefer-Preuss dalam siaran pers ADB yang disiarkan dalam situs ADB, Senin.

Sejak kasus HIV pertama dilaporkan 30 tahun lalu, pemerintah di wilayah tersebut, dengan dukungan dari komunitas masyarakat sipil, dan mitra pembangunan, telah membuat kemajuan yang mantap dalam memperlambat transmisi virus dan mengobati mereka yang terkena dampak.

Kongres HIV/AIDS terbesar di Asia Pasifik dan terbesar kedua di dunia itu telah menarik ribuan perwakilan dari sektor publik dan swasta, masyarakat sipil, akademisi, serta masyarakat yang terkena dampak dan mitra pembangunan, termasuk ADB.

Pemerintah Korea Selatan menjadi tuan rumah kongres yang berlangsung pada 25-30 Agustus tersebut. ADB menyelenggarakan lima acara, termasuk diskusi tentang HIV mitigasi dalam pembangunan infrastruktur.

Dukungan ADB terutama difokuskan pada mitigasi HIV/AIDS dalam pembangunan infrastruktur, khususnya jalan lintas perbatasan di Subregion Greater Mekong, di mana risiko spesifik dan kerentanan telah terjadi. ADB juga terlibat dalam kemitraan publik-swasta di Mongolia dan Papua Niugini, serta dalam inisiatif regional seperti pusat data AIDS untuk Asia dan Pasifik.

ADB juga bekerja sama erat dengan UNAIDS dan Unicef untuk memastikan bahwa inisiatif yang berkelanjutan dan sistem kesehatan lokal mampu merespons secara efektif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com