Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Geotermal dari Subsidi BBM

Kompas.com - 10/09/2011, 04:23 WIB

Sementara itu, Koordinator Wilayah Asia Timur Organisasi Lingkungan Internasional 350.org, Rully Prayoga, mengatakan, pengembangan dan implementasi sumber energi nonfosil merupakan program penting. Ini karena Indonesia terlalu bergantung pada bahan bakar fosil yang melepaskan emisi karbon dan berperan utama dalam pemanasan global.

”Sekitar 90 persen tingkat konsumsi energi kita berasal dari energi primer minyak/gas dan batubara,” kata Rully.

Dengan fakta ini, ia mengingatkan pemerintah akan komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menurunkan emisi karbon sebesar 26 persen pada 2020.

Ia ragu hal ini dapat dipenuhi jika subsidi BBM masih diberikan dan tidak dilakukan pengembangan sumber energi nonfosil, seperti geotermal.

Dari catatan Kompas, selain tergolong energi terbarukan dan tidak menimbulkan pencemaran udara, Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia yang mencapai 20.000 MWe (megawatt ekuivalen minyak). Berdasarkan data Asosiasi Panasbumi Indonesia (2002), baru beberapa sumber panas bumi yang dimanfaatkan, yaitu Kamojang (140 MW), Awibengkok (330 MW), Darajat (145 MW), dan Wayang Windu (110 MW). (ICH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com