Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB Katrol Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 14/09/2011, 11:13 WIB

HONG KONG, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Kali ini, ADB memperkirakan pertumbuhan Indonesia lebih tinggi dari perkiraan semula.

Dalam rilis yang disiarkan Rabu (14/9/2011), ADB meramalkan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,6 persen. Padahal sebelumnya, pada April lalu, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 6,4 persen.

Proyeksi ADB ini lebih tinggi dari asumsi pemerintah tahun ini. Dalam APBN-P, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen.

Ke depannya, ADB memproyeksikan Indonesia akan terus tumbuh pesat. Untuk 2012, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,8 persen. Angka ini sedikit lebih tinggi dari perkiraan semula yang hanya sebesar 6,7 persen.

ADB memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Pada semester lalu, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 2,6 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ke depannya, ADB yakin konsumsi rumah tangga akan semakin besar. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Bank Indonesia pada Juli lalu. Dalam survei ini, indeks kepercayaan konsumen Indonesia mencapai titik tertinggi dalam 18 bulan terakhir.

ADB juga yakin realisasi penyerapan pemerintah semakin baik pada semester kedua tahun ini. Bank yang berpusat di Manila, Filipina ini optimistis, belanja pemerintah akan semakin besar.

Catatan saja, pada semester lalu, kontribusi belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi sangat kecil. Ini lantaran penyerapan anggaran belanja sangat minim. Sampai 26 Agustus lalu, instansi pemerintah di pusat maupun di daerah baru menggunakan anggaran sebesar Rp 677,52 triliun atau 51,3 persen dari target belanja negara di APBN-P 2011. Tahun ini, total anggaran belanja negara sebesar Rp 1.320,7 triliun.

ADB semakin yakin pertumbuhan Indonesia meningkat juga karena investasi. Menurutnya, iklim investasi yang semakin baik dan prosedur penanaman modal yang semakin mudah akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. ADB menilai, minat berinvestasi di Indonesia semakin besar karena adanya permintaan global terhadap produk pertanian, energi dan komoditas tambang.

Untuk ekspor tahun ini, ADB yakin ekspor akan tumbuh sebesar 30 persen. Katanya, pertumbuhan ekspor ini seiring dengan meningkatnya permintaan dunia. (Edy Can/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com