Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Sepakat Tekan Biaya Logistik

Kompas.com - 16/09/2011, 04:48 WIB

Jakarta, Kompas - Enam belas badan usaha milik negara sepakat menekan biaya logistik dengan menandatangani nota kesepahaman pembangunan Indonesia Logistics Community Services berbasis teknologi informatika. Mereka memahami bahwa 30 persen dari biaya produksi untuk logistik.

Pengembangan ILCS akan dipimpin PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk dengan inisiatif dari PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). BUMN lain yang ikut menandatangani nota kesepahaman, antara lain, Pelindo I, Pelindo III, Pelindo IV, PT Kereta Api Indonesia, PT ASDP Indonesia Ferry, serta PT Angkasa Pura I dan II.

”PT Pelindo II dan PT Telkom akan memulai lebih dulu layanan secara elektronis ini,” kata Deputi BUMN Bidang Infrastruktur dan Logistik, Sumaryanto Widayatin, Kamis (15/9), di Jakarta. Dia yakin Telkom akan memberi tarif kompetitif sehingga tidak merugikan BUMN lain.

Direktur Utama PT Pelindo II, RJ Lino, menegaskan, layanan teknologi informatika tidak hanya terbuka bagi Telkom, tapi juga perusahaan skala kecil. ”Telkom dipilih karena jaringannya terluas di Indonesia,” ujar dia.

”Mengoneksikan sistem logistik ini sangat sederhana. Investasinya juga terbilang minim karena menggunakan jaringan dan server yang sudah ada,” kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah. Dirut Telkom mengatakan, ILCS telah disiapkan selama sembilan bulan terakhir dengan Pelindo II.

Lino memperkirakan, dengan ILCS, waktu tunggu kapal dapat diturunkan dari rata-rata 5,5 hari menjadi 4,5 hari. ”Jadi hanya dengan membenahi soft infrastructure, atau layanan logistik secara elektronik, produktivitas meningkat. Artinya, tak selalu harus dengan membangun infrastruktur,” ujar dia.

Lino mengatakan, perbaikan infrastruktur apa pun harus dipercepat. Karena kini, 24 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia dihabiskan untuk biaya logistik. Bandingkan dengan biaya logistik di Amerika dan Jepang yang hanya menghabiskan 10 persen dari PDB.

Sumaryanto mengatakan, sinergi menyangkut pengembangan teknologi informatika tak hanya berhenti di sektor pelabuhan atau perusahaan logistik lainnya.

”Sangat baik bila juga dikembangkan untuk pemasaran agrobisnis. Sehingga petani tak selalu ditekan oleh tengkulak. Dengan teknologi, petani dapat terhubung langsung dengan pembeli,” katanya. (RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com