JAKARTA, KOMPAS.com
Per akhir September 2011, SBI yang dimiliki asing Rp 40,8 triliun atau 27,36 persen dari total kepemilikan SBI. Adapun SBN yang dimiliki asing sebesar Rp 218 triliun atau 30,4 persen dari keseluruhan SBN.
Dibandingkan dengan akhir bulan Agustus, porsi kepemilikan asing berkurang. Per akhir Agustus, kepemilikan asing pada SBI mencapai Rp 54,7 triliun atau 31,95 persen. Pada SBN, kepemilikan asing mencapai Rp 247,4 triliun atau 34,1 persen.
Kepala Biro Humas BI Difi Ahmad Johansyah di Jakarta, Selasa (4/10/2011), mengemukakan, penarikan dana oleh investor asing pada SBI dan SBN itu sehubungan dengan kondisi ekonomi global. ”Kami yakin mereka akan kembali karena, dari lelang SBN hari Selasa, sudah ada investor asing yang masuk,” ujar Difi.
Selain itu, lanjut Difi, investor dapat melihat bahwa fundamen ekonomi Indonesia tetap kuat. Bahkan, inflasi tahun ini diperkirakan di bawah 5 persen.
Ekonom Mirza Adityaswara menyampaikan, berkurangnya kepemilikan asing pada SBI dan SBN sesuai dengan konsekuensi globalisasi dan tipe investor portofolio. Dengan globalisasi, ada valuasi yang diikuti para investor portofolio.
Krisis utang di Eropa menimbulkan kekhawatiran resesi ekonomi dunia dan goyangnya perbankan Eropa. Investor yang sudah untung besar sejak masuk Indonesia pada awal tahun 2009 akan mengurangi porsinya di Indonesia dengan menyesuaikan portofolio.
”Di negara
Setelah situasi Eropa lebih baik, investor akan kembali masuk ke negara berkembang yang
Difi menambahkan, pada awal krisis utang Yunani, yakni semester I-2010, kepemilikan asing pada SBI sekitar Rp 30 triliun.