Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Fasilitasi Industri

Kompas.com - 07/10/2011, 04:43 WIB

Jakarta, Kompas - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk akhirnya meninggalkan wilayah abu-abu bisnis perusahaan yang bergerak di antara korporasi dan ritel. Kini, bank milik pemerintah itu fokus memfasilitasi pengembangan industri dan menjadi agen pembangunan.

Direktur Utama BNI Gatot Suwondo memaparkan hal itu dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Kamis (6/10). Hadir juga Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN Pandu Djajanto.

”Kami membidik delapan sektor unggulan, berdasarkan sektor perekonomian dan rencana pembangunan wilayah oleh pemerintah,” kata Gatot.

BNI telah memetakan provinsi di Indonesia berikut sektor unggulannya, disertai pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Antara lain, daerah pertambangan dan perkebunan kelapa sawit untuk Pulau Kalimantan, yang rata-rata pertumbuhan ekonominya 5,5 persen selama 5 tahun terakhir.

Dengan penetapan sasaran itu, BNI yakin dapat mengarahkan ekspansi kreditnya dengan lebih tepat. Selain itu, sejalan dengan Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Ekspansi kredit ini menggunakan sebagian besar dana yang diperoleh dari right issue atau penerbitan saham terbatas pada akhir tahun 2010, yang mencapai Rp 10,2 triliun.

”Fokus kami terutama pada infrastruktur, yaitu transportasi, kelistrikan, dan telekomunikasi,” ujar Gatot.

Anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Golkar, Nusron Wahid, berpendapat, langkah BNI memosisikan diri sebagai pembiayaan industri bisa dijadikan model bagi bank-bank BUMN lain di Indonesia.

”Selama ini, kita tidak pernah tahu seperti apa sebenarnya arah bank BUMN ini,” kata Nusron.

Adapun Pandu menyampaikan, penerbitan saham terbatas BNI menghasilkan Rp 741,662 miliar ke kas negara. ”Pemerintah tetap mempertahankan mayoritas saham,” katanya. (idr)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com