Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Pengolahan Patin Digarap

Kompas.com - 07/10/2011, 15:53 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah berkomitmen menggarap industri pengolahan patin yang saat ini masih tertinggal. Indonesia dikenal kaya potensi patin, tetapi pengolahannya belum maksimal. Dari 8 unit pengolahan daging irisan (fillet) patin dengan kapasitas 80 ton per hari, saat ini baru terpakai 30 ton per hari.   

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Victor Nikijuluw, di Jakarta, Jumat (7/10/2011), mengemukakan, pemerintah sedang mengembangkan industri pengolahan bekerja sama dengan swasta di wilayah Kabupaten Kampar, Riau, Kota Jambi, dan Kota Banjar (Kalimantan Selatan).

Investasi pemerintah di Jambi dan Kampar sebesar total Rp 15 miliar, sedangkan Banjar dibantu dengan peralatan. Lokasi industri pengolahan direncanakan terletak berdekatan dengan sentra produksi patin untuk menekan biaya. Produk fillet patin masih terbatas, dan belum diekspor.

Selain karena tingginya permintaan dalam negeri, produk fillet Indonesia belum bisa bersaing karena warna daging cenderung kekuningan, dan bukan putih yang lebih disukai konsumen luar negeri. Warna daging patin fillet sangat bergantung pada spesies, umur, pakan, dan tempat budidaya.

"Budidaya patin di Indonesia umumnya dilakukan secara tradisional di kolam dengan kedalaman 1 meter-1,5 meter, sedangkan Vietnam menggunakan teknik aerasi pada kolam di kedalaman 4 meter," ujar Victor.     

Beberapa sentra produksi patin di Indonesia antara lain Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jambi, Kalimantan Tengah, DKI Jakarta, Lampung, Kalimantan Timur, dan Sumatera Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com