Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Persen Penerbangan Merpati Dihentikan

Kompas.com - 15/10/2011, 11:17 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Capt Sardjono Jhony mengungkapkan, sekitar 80 persen penerbangan Merpati akan terhenti akibat tidak adanya pasokan avtur dari Pertamina. Pasokan avtur itu dihentikan dari Pertamina Bandara Juanda di Surabaya dan Bandara Hasanuddin di Makassar.

"Memang pada periode Agustus-Oktober 2011 Merpati menunggak Rp 2,73 miliar. Namun, sudah ada jaminan kepada Pertamina oleh PPA (pengelolaan aset) bahwa utang itu langsung dibayar setelah restrukturisasi diberikan negara," kata Sardjono, Sabtu (15/10/2011), dalam jumpa pers di Jakarta.

Penerbangan yang dihentikan sementara adalah penerbangan dengan pesawat Boeing 737-300, di antaranya menuju Manado, Timika, dan Merauke. "Seharusnya tak perlu begini, kan Pertamina sudah mendapat jaminan," kata Jhony.

Sabtu pagi ini, menurut Sardjono, Merpati sudah melaporkan kondisi ini ke Kementerian BUMN. Meski demikian, hingga pukul 10.30, belum ada pasokan avtur ke Merpati.

Dilaporkan sekitar 35 calon penumpang Merpati menunggu di hotel di Makassar, sedangkan 95 orang lain menunggu di Bandara Hasanuddin akibat ketidakjelasan jadwal penerbangan.

Sabtu pagi, memang ada pesawat Merpati terbang dari Cengkareng menuju Makassar, tetapi kemudian tak bisa lagi terbang karena bahan bakar terbatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com