Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2011, 11:21 WIB

KOMPAS.com - Ketidaktahuan disebut-sebut menjadi faktor rendahnya  partisipasi masyarakat Indonesia dalam berasuransi. Seperti dalam pameo tak  kenal maka tak sayang,  bila kita mengenal  lebih  jauh mengenai asuransi, baru disadari  betapa  pentingnya produk proteksi ini bagi kita.

Rendahnya tingkat kepemilikan asuranssi di Indonesia tercermin dari data dari tahun 2010,  nasabah asuransi jiwa hanya mencapai 16,75 juta pemegang polis. Bayangkan dengan jumlah penduduk yang mencapai 237 juta jiwa. Hal serupa juga ditunjukkan oleh data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) menunjukkan rasio premi industri asuransi terhadap terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indunesia pada triwulan IV tahun 2010 hanya 1,63 persen. Bandingkan dengan angka-angka dari negara tetangga, seperti Thailand yang mencapai 3,5 persen, kemudian Malaysia 4,5 persen dan Singapura yang sebesar 6,5 persen.

Berbicara asuransi, kata-kata meninggal dunia, sakit, bencana, klaim serta istilah-istilah yang dianggap njilmet lainnya langsung bermunculan. Sehingga tak heran  banyak orang yang menjadi segan dan ujungnya apriori terhadap asuransi. Padahal asuransi merupakan perlindungan terhadap diri, keluarga serta harta benda kita bila terjadi suatu musibah ataupun bencana. Memang bencana bukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi kemalangan ataupun musibah tidak bisa kita tolak. Alangkah baiknya bila sebelum hal tersebut terjadi, kita menyediakan payung, sehingga setidaknya kerugian yang kita derita bisa dialihkan kepada perusahaan asuransi yang kita ikuti.

Saat ini asuransi pun bukan sekedar perlindungan semata. Perusahaan-perusahaan asuransi sudah memasarkan produk unit link, yang diklaim bisa menjadi instrumen investasi, selain  sebagai perlindungan bagi nasabah.

Terkait itu, Kompas.com mulai hari ini hingga dua mingggu kedepan akan menyajikan liputan khusus mengenai asuransi, yang mudah-mudahan bisa menyumbangkan informasi bagi yang ingin mengenal lebih jauh mengenai asuransi. Sehingga anda pun bisa sedia payung sebelum hujan...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

    Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

    Work Smart
    Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

    Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

    Whats New
    Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

    Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

    Whats New
    Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

    Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

    Earn Smart
    Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

    Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

    Whats New
    Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

    Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

    Whats New
    Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

    Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

    Earn Smart
    KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

    KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

    Whats New
    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Whats New
    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Whats New
    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Whats New
    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Whats New
    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Whats New
    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Whats New
    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com