Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Wisata Sambil Belajar Bahasa Asing

Kompas.com - 18/10/2011, 14:21 WIB
Valentine Widi Virdhani

Penulis

Jika hal ini terjadi, Anda dapat meminta bantuan kepada penduduk lokal yang Anda ajak bicara. Katakan padanya, “bagaimana saya mengatakan (kata yang Anda maksud) dalam bahasa setempat?”. Lalu Anda dapat memintanya untuk menuliskan di atas kertas sehingga Anda mendapatkan kosa kata baru bahasa setempat.

Makanlah di restoran lokal. Sebaiknya Anda hindari makan di restoran yang menggunakan dua bahasa pada menu makanan mereka. Apalagi jika Anda turis berkantong tipis.

Beberapa restoran tersebut biasanya menawarkan makanan yang sama dengan makanan pinggir jalan namun dengan harga mahal. Harga lebih mahal karena yang sasaran mereka adalah wisatawan asing, bukan penduduk lokal.

Oleh karena itu, makanlah di warung atau restoran yang biasa menjadi tempat makan penduduk setempat, bukan yang ramai dikunjungi turis. Carilah seseorang untuk membantu Anda mengartikan menu makanan tersebut dan mendeskripsikannya agar Anda dapat menikmati makanan enak dengan harga terjangkau.

Berwisata sambil belajar bahasa. Ibarat sambil menyelam minum air. Anda bisa berwisata sekaligus membuat Anda menambah pengetahuan Anda dalam berbahasa asing yang nantinya dapat menjadi modal Anda.

Misalnya saat bekerja di perusahaan asing ataupun membantu teman Anda yang ingin belajar bahasa tersebut. Paling tidak Anda tidak gugup lagi dalam bercakap-cakap bahasa tersebut.

Tersenyumlah. Hal ini memang bahasa yang paling mudah dan paling dimengerti oleh semua orang di seluruh dunia. Bila Anda meminta tolong atau berterima kasih dengan bahasa lokal sambil tersenyum, maka Anda telah membuat suatu kedamaian sederhana antar budaya dan antar negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com