Optimisme China Tumbuh, Harga Emas Naik

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas naik untuk sesi kedua secara berturut-turut, didorong oleh keuntungan yang didapatkan oleh komoditas lain. Ini terjadi seiring dengan adanya optimisme bahwa ekonomi China akan tumbuh sehingga meningkatkan prospesk permintaan bahan mentah.

Indeks StandardPoor's GSCI, yang terdiri dari 24 bahan mentah naik 2,7 persen setelah manufaktur China dilaporkan akan mungkin naik untuk pertama kali dalam 4 bulan pada Oktober. Dengan begitu, emas juga naik di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan moeter Amerika Serikat (AS) yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan akan memacu inflasi. Ini mengingat Federal Reserve Vice Chairman, Janet Yellen, pada 21 Oktober 2011, mengatakan, pembelian sekuritas dalam jumlah besar untuk putaran ketiga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Optimisme akan pertumbuhan (ekonomi) China mendorong (harga) semua komoditi naik, termasuk emas," ujar Fred Schoenstein, pedagang Heraeus Precious Metals Management, di New York, Senin (25/10/2011) waktu setempat.

Bukan hanya itu saja, ia juga mengatakan, emas dicari sebagai aset lindung nilai. Karena kondisi ini, harga emas untuk pengantaran Desember naik 1 persen ke posisi harga 1.652,30 per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada pukul 2:21 PM di Comex, New York. Bahkan pada 21 Oktober lalu, harga emas sempat naik 1,4 persen.