Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Menguat, tetapi Volumenya Menurun

Kompas.com - 26/10/2011, 10:09 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pergerakan nilai tukar rupiah atas dollar AS berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, Selasa (25/10/2011), berada di level Rp 8.865 per dollar AS atau menguat dari sehari sebelumnya di Rp 8.883 per dollar AS.

Meski menguat, terjadi penurunan volume transaksi karena para investor menunggu hasil pertemuan KTT Uni Eropa lanjutan pada hari ini.

Managing Research Indosurya Securities Reza Priyambada menyatakan, pasar masih mengkhawatirkan besaran kapasitas dana EFSF. Namun, secara umum sentimen market masih optimis atas solusi Uni Eropa yang akan dicapai.

"Sentimen di pasar pun lebih ditopang harapan dan ekspektasi dibandingkan penyelesaian konkret sehingga situasinya bisa berubah," kata Reza.

Jika Rabu ini Uni Eropa belum mencapai kesepakatan, masih ada harapan kesimpulan penyelesaian krisis pada 3 November mendatang saat pertemuan G20. Meski kesimpulan terus diundur, pasar masih menyimpan rasa optimis karena melihat kemajuan dalam mekanisme penyelesaian krisis.

Di sisi lain, sektor perbankan Eropa juga aktif turut mencari solusi atas krisis karena terkait roda operasional mereka. Pembahasan hingga kini adalah proposal Jerman mengenai sarannya untuk meningkatkan kapasitas EFSF dan menggunakannya sebagai jaminan utang.

"Kekhawatiran terjadi manakala jumlah dananya terlalu kecil, tidak terlalu berpengaruh meski EFSF bisa dijadikan jaminan utang," imbuh Reza.

Pada saat yang sama, Uni Eropa juga akan meminta bantuan dari negara-negera berkembang jumlah dananya terlalu kecil, tidak terlalu berpengaruh meski EFSF bisa dijadikan jaminan utang.

Pada saat yang sama, Uni Eropa juga akan meminta bantuan dari negara-negera berkembang seperti China dan Brazil untuk mendukung operasi pembelian obligasi di pasar sekunder.

Namun, sejauh ini dari sisi haircut juga belum mencapai kesepakatan. Jerman ingin 60-65 persen, namun Perancis ingin 40 persen. Belum tercapainya kesepakatan ini membuat investor di pasar keuangan global masih dihinggapi rasa harap-harap cemas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com