Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2011, 10:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS antarbank Jakarta pada Kamis pagi melemah ke posisi Rp 8.870 per dollar AS atau turun tipis dua poin dibanding hari sebelumnya Rp 8.868.

"Nilai tukar sebagian besar mata uang Asia melemah, termasuk rupiah. Kemungkinan pasar Asia akan bergerak mixed, dan diperkirakan rupiah berpotensi sedikit menguat," kata analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Kamis (27/10/2011).

Ia menambahkan, pertemuan pemimpin Uni Eropa pada 26 Oktober 2011 sepakat untuk merencanakan rekapitalisasi bank guna mengembalikan kepercayaan investor. "Pertemuan tersebut diharapkan dapat mengurangi rasa frustrasi terhadap krisis keuangan yang terjadi sejak dua tahun terakhir ini di Uni Eropa yang belum juga berakhir, dan bahkan sekarang mulai menganggu Italia dan Perancis, serta menghambat pertumbuhan ekonomi dunia," kata dia.

Ia mengemukakan, Presiden Perancis dan Kanselir Jerman akan melakukan pertemuan dengan para kreditor Yunani untuk mencari jalan keluar dari kebuntuan pembicaraan mengenai utang Yunani. "Bahkan Presiden Perancis berencana akan menelpon Presiden China Hu Jintao meminta partisipasi China untuk dana stabilisasi Uni Eropa," kata dia.

Kendati penyelesaian krisis di Uni Eropa masih jauh dari solusi jangka panjang, dikatakan Lana, karena keterbatasan kemampuan fiskal (anggaran) dari masing-masing negara, tetapi pasar AS merespon positif kesekapatan itu.

Analis pasar uang Monex Investindo Futures, Johanes Ginting, menambahkan, negara kawasan Eropa akan menaikkan dana bantuan Eropa senilai 440 miliar euro, namun menteri keuangan akan menyepakati rincian bagaimana pelaksanaannya di bulan November, menurut rancangan pernyataan dari pertemuan Uni Eropa hari Rabu. "Pernyataan menyebutkan, ada dua pilihan yang dipertimbangkan untuk menambah dana itu, salah satunya dengan mengeluarkan jaminan resiko dan satunya lagi menambah jumlah special purpose investment vehicle. Keduanya dapat diluncurkan bersama-sama," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com