Perawatan Transjakarta Perlu Libatkan "Outsource"

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo kembali menegaskan perlunya pengawasan dan perawatan rutin terhadap bus transjakarta. Tindakan ini penting dilakukan agar tidak ada lagi bus transjakarta yang tak laik jalan.

Fauzi Bowo menyatakan hal itu terkait rusaknya bus transjakarta B 7532 XI yang mengeluarkan asap akibat korsleting pada mesin bus, Selasa (1/11/2011) pagi tadi. Kejadian itu membuat penumpang bus di Koridor V (Kampung Melayu-Ancol) itu panik hingga memecahkan kaca bus. Bus kemudian dipindahkan ke pul bus transjakarta di Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Saya, kan, sudah bilang berulang kali agar pengecekan rutin dan perawatan berkala itu harus selalu ditingkatkan dan diperketat," kata Fauzi Bowo di Balaikota, Jakarta, Selasa (1/11/2011).

Ia menambahkan, jika Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta merasa kewalahan melakukan perawatan tersebut, hal itu dapat diserahkan kepada pihak lain atau outsource. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi kejadian yang membahayakan penumpang.

"Transjakarta ini digunakan banyak orang. Keamanan dan kenyamanannya harus terjamin dan terus dijaga," ujar Gubernur.

Dalam rentang waktu tiga bulan terakhir, sudah empat bus transjakarta mengalami kerusakan akibat terbakar. Salah satunya adalah terbakarnya bus transjakarta di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Pinang Ranti beberapa pekan lalu.