Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Kalsel Kesulitan Menoreh Karet

Kompas.com - 10/11/2011, 23:34 WIB
Defri Werdiono

Penulis

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, para petani karet di sejumlah di Kalimantan Selatan kembali kesulitan menoreh getah karet. Akibatnya produksi getah menurun hingga 30 persen dari musim kemarau.

Kosim, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan Kecamatan Batangalai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yang dihubungi dari Banjarmasin, Kamis (10/11/2011), menuturkan, hujan membuat aktivitas menyadap sulit dilakukan. Air hujan tidak saja membasahi pohon, tetapi juga alur sadapan. Air hujan masuk ke cawan tempat menampung getah.

"Akibatnya, getah bercampur air dan mengurangi kualitas karet. Getah juga sulit membeku, karena bercampur air," ujarnya.

Menurut Kosim, petani setempat biasanya mampu menoreh 180-200 kilogram getah per hektar setiap bulannya pada musim kemarau . Pada musim hujan seperti ini hanya sekitar 100 kilogram.

Masalah sulitnya menyadap muncul, sejak sekitar dua bulan terakhir dan sejak November curah hujan di Batangalai Timur kian besar. Hampir setiap hari hujan turun meski hanya sebentar.

"Saat puncak musim hujan nanti, hampir semua petani dipastikan tidak bisa beraktivitas karena hujan turun sepanjang hari," ucap Kosim.

Ironisnya, lanjut pria yang baru mendapat anugerah sebagai penyuluh swadaya kehutanan terbaik se-Kalsel 2011 itu, berkurangnya produksi karet tidak mempengaruhi harga jual di tingkat petani. Saat ini harga satu kilogram karet hanya Rp 13.000-Rp 14.000, sama seperti ketika masih musim kemarau.

"Untuk menjual hasil panen tidak ada kesulitan, karena barangnya sedikit. Berapapun jumlahnya, tetap dibeli oleh pedagang yang datang ke kampung. Soal harga memang mereka yang menentukan, petani tidak bisa berbuat banyak," kata Kosim.

Madroji, Ketua Kelompok Tani Alam Subur Desa Mangkauk, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, menambahkan, selain aktivitas penyadapan, masalah lain yang muncul ketika musim hujan adalah jamur. Parasit ini menyerang bagian daun lalu merembet ke ujung batang. Tanaman karet yang biasa terkena adalah yang masih muda.

"Untuk mengatasi bisa diobati dengan fungisida, dengan cara disemprotkan. Dalam sepekan biasanya akan menghilang. Namun, akhir-akhir ini ada juga yang susah dihilangkan," ujarnya.

Menurut Madroji, pengobatan paling tepat dilakukan saat musim kemarau. C urah hujan dan kelembaban yang tinggi selama musim hujan membuat jamur mudah tumbuh. Jamur berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com