Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN Tolak Proposal Filipina

Kompas.com - 16/11/2011, 04:38 WIB

NUSA DUA, KOMPAS - Negara-negara ASEAN mengisyaratkan penolakan ”halus”-nya terhadap desakan dan keinginan Filipina yang meminta dan menginginkan agar ASEAN bersatu terlibat jauh menghadapi China, menyangkut sengketa batas di wilayah Laut China Selatan.

Empat dari 10 negara anggota ASEAN, ditambah Taiwan, bersengketa, terutama dengan China, di perairan itu. Keempat negara anggota ASEAN, yang seperti juga China, mengklaim wilayah Spratly adalah Malaysia, Brunei, Filipina, dan Vietnam.

Kementerian Luar Negeri Filipina pekan lalu mengungkapkan bahwa Presiden Filipina Benigno Aquino III akan meminta dukungan negara-negara anggota ASEAN di KTT Bali untuk bersatu menghadapi China dalam sengketa wilayah tersebut.

”Filipina meminta ASEAN memfasilitasi pertemuan negara pengklaim di Laut China Selatan, termasuk China, untuk mendiskusikan masalah itu serta mendefinisikan wilayah sengketa dan bukan sengketa, dengan tujuan membentuk wilayah kerja sama,” demikian bunyi dokumen Kemlu Filipina tersebut.

Selain mendesak pelibatan ASEAN, Filipina juga meminta ASEAN segera menerima usulannya yang lain terkait penerapan Kawasan Perdamaian, Kemerdekaan, Persahabatan, dan Kerja Sama (ZoPFF/C). Filipina menagih itu karena, menurutnya, dalam pertemuan di antara menlu ASEAN 19 Juli lalu, mereka sudah sama-sama sepakat usulan itu dibahas lebih serius di tingkat pejabat senior (SOM).

Wakil Menteri Energi Filipina Jose Layug kepada Associated Press (Kompas, 15/11) mengatakan, Juli lalu China memprotes rencana Filipina mengeksplorasi minyak dan gas di wilayah yang diklaim kedua negara. Lokasi itu adalah wilayah terdekat dengan pantai Filipina.

Protes China muncul setelah Filipina mengundang investor asing untuk mengeksplorasi minyak dan gas di 15 lokasi. China memprotes tawaran eksplorasi di area 3 dan 4 di utara Provinsi Palawan, Filipina, dengan alasan wilayah itu termasuk kedaulatan China.

Provinsi Palawan, yang terletak 820 kilometer barat daya Manila, berhadapan dengan Laut China Selatan yang diklaim seluruhnya oleh China. Dari dua wilayah yang diklaim China itu, salah satu di antaranya hanya berjarak 79 kilometer barat Pulau Palawan, Filipina.

Layug mengatakan, Pemerintah Filipina telah menegaskan kepada China bahwa lokasi itu berada di perairan Filipina.

Anulir pencapaian

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com