Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

62 Persen Rumah Tangga Tak Punya Tabungan

Kompas.com - 25/11/2011, 10:20 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia berupaya untuk mendekatkan masyarakat, khususnya masyarakat berpendapatan rendah kepada akses perbankan. Salah satu upaya ini diwujudkan dengan penyelenggaraan seminar mengenai keuangan inklusif di Gedung Bank Indonesia, Jumat ( 25/11/2011 ).

"Seminar mengenai keuangan inklusif ini merupakan suatu diskusi dan knowledge sharing dalam upaya mengembangkan keuangan inklusif di Indonesia," terang Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman D Hadad, dalam sambutannya.

Ia menyatakan, perbankan adalah salah satu bagian penting dalam kegiatan keuangan inklusif. Keuangan inklusif sendiri merupakan suatu kegiatan menyeluruh yang bertujuan untuk meniadakan segala bentuk hambatan terhadap akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan dengan dukungan infrastruktur.

Keuangan inklusif menjadi fokus BI sekarang ini seiring dengan hasil survei yang dilakukan lembaga ini. Survei yang dilakukan tahun 2010 memperlihatkan, sebanyak 62 persen rumah tangga tidak memiliki tabungan sama sekali.

Kondisi itu sejalan dengan temuan Bank Dunia pada tahun yang sama. Lembaga itu menemukan hanya separuh penduduk Indonesia yang punya akses ke sistem keuangan formal. Akibatnya, kemampuan masyarakat terbatas untuk terhubung dengan kegiatan produktif lainnya.

Muliaman menerangkan, keuangan inklusif ini bukan sebatas dibahas di Indonesia saja. Tetapi telah menjadi isu global, di mana dibahas dalam forum internasional seperti G-20.

Ia mengatakan, produk yang menjadi objek dalam keuangan inklusif ini tidak hanya terbatas pada tabungan saja. Kredit, sistem pembayaran hingga asuransi menjadi objek lainnya. Ke depan, kegiatan keuangan inklusif ini diharapkan bisa mendukung stabilitas keuangan yang menjadi landasan pokok bagi pembangunan ekonomi yang kokoh.

Seminar dihadiri oleh Direktur Utama BRI, Sofyan Basir, Direktur Utama BTN, Iqbal Lantaro, Direktur Utama Mandiri, Budi G Sadikin, Direktur BTPN, Anika Faisal, hingga Ketua Yayasan Damandiri, Haryono Suyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com