Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Tidak Ada Kemajuan Tanpa Persaingan

Kompas.com - 01/12/2011, 22:02 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mempunyai kepercayaan bahwa tidak ada kemajuan tanpa persaingan dan tidak ada persaingan tanpa penghargaan yang disebut reward and punishment.

Demikian tanggapan Dahlan ketika ditanyai maksud dari diselenggarakannya Anugerah BUMN 2011 di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (1/12/2011) malam. "Ini (Anugerah BUMN) salah satu reward bagi (BUMN) yang prestasinya baik," ucap Dahlan.

Ia sendiri mengaku tidak ikut dalam proses penilaian. Penilaian dilakukan oleh tim yang diketuai oleh Ketua Umum PII (Persatuan Insinyur Indonesia) Muhammad Said Didu.

Penilaian dilakukan selama tiga bulan dengan mengedarkan kuesioner mengenai inovasi-inovasi yang dilakukan oleh BUMN. Inovasi menjadi dasar penilaian karena tema Anugerah BUMN tahun ini bertajuk "Inovasi dengan Kinerja Unggul." Ada 69 BUMN yang mengisi kuesioner penilaian.

Sekalipun tidak menilai, Dahlan menuturkan, ia ikut mempertanyakan apakah BUMN yang mendapat penghargaan ini betul-betul bisa teruji. "Mereka (tim penilai) bilang ini teruji sekali karena independen sekali," ujar dia.

"Karena ini temanya inovasi, misalnya nanti BUMN yang tadi mendapatkan penghargaan inovasi manajemen pasti dia akan diundang oleh banyak pihak untuk menceritakan inovasinya seperti apa," tambah Dahlan.

Meskipun anugerah ini diperuntukkan untuk semua BUMN, ternyata ada sejumlah BUMN yang tidak ikut serta. Dahlan menyebutkan, kemungkinan alasan BUMN yang tidak ikut serta karena menganggap penilaian tidak obyektif.

"Saya menyadari ada beberapa perusahaan yang saya lihat sangat bagus, tetapi dia tidak mau dinilai. Itu juga merupakan catatan tersendiri dalam pengertian mungkin saja ada yang lebih baik dari yang sekarang mendapatkan penghargaan kalau semua perusahaan BUMN mau dinilai," kata Dahlan.

Ke depan, Dahlan percaya, setelah BUMN tersebut tahu bahwa penilaian penghargaan obyektif, akhirnya semua BUMN akan ikut serta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com