Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat Utang Naik, SBY Optimistis Ekonomi 2012 Cerah

Kompas.com - 16/12/2011, 10:50 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meyakini, perekonomian Indonesia tahun 2012 akan semakin membaik. Hal itu disampaikan merespons naiknya peringkat utang Indonesia menjadi investment grade oleh lembaga pemeringkat Fitch. Peringkat utang Indonesia untuk  foreign currency long-term senior debt dinaikkan menjadi BBB- dan utang jangka pendek dalam mata uang asing dinaikkan menjadi F3. Peringkat BBB- merupakan peringkat yang layak investasi.

"Dengan investment grade ini, maka akan mengalir modal dari internasional dan sejumlah opportunity lain. Ini akan ber-impact pada bisnis. Ini momentum yang baik dan tak boleh disia-siakan," kata Presiden di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (16/12/2011).

Pada kesempatan itu, Presiden didampingi Wakil Presiden Boediono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, Wakil Menteri Keuangan Any Ratnawati, Kepala Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung, Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto, dan lainnya.

Presiden menyatakan akan menjaga kebijakan yang memengaruhi perekonomian Indonesia serta terus mengurangi rasio utang terhadap pendapatan domestik bruto (PDB). Pemerintah juga akan terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga lapangan pekerjaan bertambah, sementara angka kemiskinan berkurang.

Naiknya peringkat utang Indonesia menjadi investment grade berkaitan adanya peningkatan kinerja perekonomian, likuiditas eksternal yang lebih kuat, rasio utang publik yang rendah dan terus turun, serta kebijakan makro yang hati-hati.

Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, kenaikan peringkat ini membuktikan keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi makro, sekaligus mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang masih tinggi di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global. "Dengan masuk investment grade, diharapkan penguatan fundamental ekonomi dan reformasi struktural berlanjut," kata Darmin, Kamis (15/12/2011).

Semula, sejumlah ekonom memperkirakan investment grade ini akan tercapai pada 2012. Siaran pers Director in Fitch Asia Pacific Sovereign Ratings Group Philip McNicholas menyebutkan, Fitch memperkirakan GDP akan tumbuh lebih dari 6 persen per tahun hingga 2013.

Ekonomi Indonesia yang berorientasi domestik dinilai sukses dan kuat untuk terus tumbuh. Ketahanan ekonomi Indonesia juga terbukti melalui guncangan dari luar, seperti tahun 2008. Utang publik yang rendah dan suku bunga yang positif memberikan keleluasaan untuk merespons perlambatan ekonomi. Cadangan devisa yang tumbuh, dari 69,6 miliar dollar AS per Januari 2010 menjadi 111,3 miliar dollar AS per akhir November 2011, memberikan ketahanan ekonomi domestik dan kestabilan finansial di tengah volatilitas aliran dana asing.

Ekonom Mirza Adityaswara berpendapat, bagi investor jangka pendek di pasar keuangan, peringkat utang Indonesia ini sesuai dengan perkiraan. Bahkan, imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) Indonesia kian membaik ke arah 6,1 persen. Angka ini lebih baik daripada negara-negara Eropa yang peringkatnya di atas Indonesia, misalnya Italia yang imbal hasil surat utangnya 7 persen. Setelah memperoleh formalitas investment grade, dana portofolio jangka panjang akan mulai masuk ke Indonesia. Sisi pendanaan akan lebih aman. "Jika pendanaan aman, apakah proyeknya ada?" tanya Mirza.

Hal senada diungkapkan ekonom Standard Chartered, Eric Sugandhi. Dana asing akan membanjiri Indonesia dalam berbagai bentuk. "Apakah kita bisa menyalurkan ke sektor riil? Itu pertanyaannya," katanya.

Ekonom Sustainable Development Indonesia, Dradjad Wibowo, mengatakan, dengan peringkat terbaru ini, hal itu akan memberikan rasa nyaman bagi investor yang akan masuk ke portofolio ataupun foreign direct investment (investasi asing langsung). "Dan, itu mencerminkan country rate atau risiko negara terkendali," kata Dradjad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    Whats New
    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Spend Smart
    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

    Whats New
    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Whats New
    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Whats New
    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Whats New
    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Work Smart
    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Spend Smart
    Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

    Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

    Whats New
    Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

    Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

    Whats New
    Cara Beli Pulsa melalui myBCA

    Cara Beli Pulsa melalui myBCA

    Spend Smart
    Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

    Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

    Whats New
    Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

    Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

    Whats New
    5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

    5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

    Spend Smart
    Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

    Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

    BrandzView
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com