Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Subsidi Alat "Converter" Gas Angkutan Umum

Kompas.com - 03/01/2012, 12:27 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah akan mendorong angkutan umum untuk menggunakan Compressed Natural Gas (CNG). Sebagai salah satu upaya, pemerintah berencana menyubsidi alat converter untuk penggunaan gas bagi angkutan umum.

"Secara bertahap kita akan mengembangkan LGV (Liquid Gas for Vehicle), dan juga CNG untuk transpor umum," ujar Hatta, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa ( 3/1/2012 ).

Menurut Hatta, harga CNG sedikit lebih murah ketimbang premium yakni sekitar Rp 4.100 setara satu liter premium. Namun, tangki kendaraan umum harus disesuaikan untuk menggunakan gas tersebut dengan alat converter yang harganya sekitar Rp 15 juta. Terhadap alat converter itu, Hatta berujar, pemerintah berencana akan memberikan alat tersebut secara gratis.

"Kalau kendaraan umum, planning kita, itu akan kita berikan secara cuma-cuma," ujar Hatta.

Hatta menyebutkan, ini seperti halnya ketika pemerintah menyediakan secara gratis tabung gas pada masa peralihan dari minyak tanah ke gas untuk rumah tangga. Terhadap hal ini, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia, Widjajono Partowidagdo, mengungkapkan, penggunaan CNG oleh angkutan umum akan dimulai dari Jakarta terlebih dahulu. Baru menyusul Jawa-Bali hingga seluruh Indonesia.

"Kan dulu kita sukses sekali waktu minyak tanah diganti LPG walaupun ada masalah," ujar Widjajono.

Widjajono pun yakin penggunaan CNG ini akan mengurangi konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi. Seperti diberitakan, pemerintah sedang berusaha untuk membatasi penggunaan BBM bersubsidi untuk tahun ini. Salah satu opsi yang digunakan adalah dengan CNG  dan LGV. Jika CNG diperuntukkan untuk kendaraan umum, maka kendaraan pribadi diharapkan bisa menggunakan LGV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com