Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Emas Bisa Tembus 1.800 Dollar AS

Kompas.com - 04/01/2012, 08:30 WIB
Ester Meryana

Penulis

LONDON, KOMPAS.com — Kontrak emas berjangka melonjak naik, tertinggi dalam 10 minggu. Salah satunya karena Iran memproduksi bahan bakar nuklir pertamanya. Kini, harga emas berjangka berhasil menembus angka 1.600 dollar AS dan diperkirakan bisa mencapai 1.800 dollar AS untuk tahun ini. Emas berjangka untuk pengantaran Februari naik 2,2 persen menjadi 1.600,50 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada pukul 1:38 PM di Comex, New York, Selasa (3/1/2012) waktu setempat. Ini perolehan terbesar untuk kontrak yang paling aktif sejak 25 Oktober 2011.

"Ketakutan perdagangan telah kembali karena Iran," ujar Adam Klopfenstein, ahli strategis pasar Archer Financial Services Inc di Chicago, dalam wawancara telepon dengan Bloomberg.

Pasalnya, Senin (2/1/2012), Kantor Berita Pelajar Iran melaporkan, bahan bakar buatan lokal telah dimasukkan dalam inti atom reaktor riset Teheran setelah diuji kinerjanya.

Naiknya harga emas berjangka juga disebabkan oleh melemahnya dollar AS seiring dengan ekspansi manufaktur global. Kondisi dollar AS ini memicu permintaan komoditas bahan mentah yang dianggap sebagai aset berisiko. "Kami juga melihat pembelian di antara komoditas karena melemahnya dollar AS," tambah Klopfenstein.

Untuk tahun ini, Blackstone Group LP's, Byron Wien, memperkirakan emas berjangka akan mengalami kenaikan harga sebesar 15 persen pada 2012 menjadi 1.800 dollar AS per troy ounce. Tahun lalu, Blackstone Group LP's bisa memprediksi perolehan keuntungan emas secara tepat. Di mana emas berhasil mengalami kenaikan panjang (rally) sebesar 10 persen tahun 2011 sehingga mencapai keuntungan selama 11 tahun berturut-turut. "Kebijakan moneter yang akomodatif di seluruh negara maju menyebabkan migrasi baru ke aset yang keras oleh investor individu dan dana kekayaan sovereign," sebut Wien Blackstone dalam laporannya, Selasa waktu setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com