Jakarta, Kompas -
Ketua Pengurus Sementara Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Barat Ono Surono di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/1), mengemukakan, spesifikasi kapal bantuan yang diberikan pemerintah belum memenuhi standar operasional.
Perbaikan itu berupa perubahan palka ikan dan penambahan alat tangkap. Tahun 2011, bantuan kapal di Jawa Barat berjumlah 14 unit, meliputi enam unit di Indramayu, 2 unit di Cirebon, 2 unit di Subang, 2 unit di Sukabumi, 1 unit di Ciamis, dan 1 unit di Garut. Sebagian besar kapal tersebut belum
Di Indramayu, kapal Inka Mina memerlukan penambahan palka ikan, jaring, lampu, dengan total biaya Rp 500 juta untuk bisa beroperasi. Kelompok penerima kapal bantuan saat ini sedang mencari pinjaman sehingga kapal yang diserahterimakan sejak pertengahan Desember 2011 hingga kini belum bisa dioperasikan. Ono Surono mencontohkan, jaring pada kapal hanya sepanjang 17,5 piece (1.750 meter) atau setara dengan panjang jaring kapal kecil. Idealnya, kapal berbobot mati 30 ton tersebut memiliki jaring sepanjang 25 piece (2.500 meter).
Ono Surono menambahkan, biaya operasional kapal berbobot mati 30 ton tersebut Rp 60 juta per perjalanan (trip) dengan
Di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Karya Mina yang menerima bantuan kapal Inka Mina 150 harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 200 juta.
Ketua KUB Karya Mina Kabupaten Tegal Warnadi mengemukakan, biaya tambahan tersebut untuk pembenahan kapal dan penambahan peralatan, seperti jaring, lampu kapal, mesin lampu, dan membenahi ruang pendingin. Selain itu, juga biaya perbekalan pertama kali kapal melaut.