Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Bantuan Tahun 2011 Tidak Optimal

Kompas.com - 12/01/2012, 03:09 WIB

Jakarta, Kompas - Program bantuan kapal ikan nelayan tahun 2011 masih diwarnai sejumlah masalah. Kelompok nelayan penerima kapal bantuan berbobot mati minimal 30 ton tersebut harus mengeluarkan dana sampai ratusan juta rupiah untuk membenahi kapal agar layak beroperasi.

Ketua Pengurus Sementara Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Barat Ono Surono di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/1), mengemukakan, spesifikasi kapal bantuan yang diberikan pemerintah belum memenuhi standar operasional.

Perbaikan itu berupa perubahan palka ikan dan penambahan alat tangkap. Tahun 2011, bantuan kapal di Jawa Barat berjumlah 14 unit, meliputi enam unit di Indramayu, 2 unit di Cirebon, 2 unit di Subang, 2 unit di Sukabumi, 1 unit di Ciamis, dan 1 unit di Garut. Sebagian besar kapal tersebut belum bisa dioperasikan karena harus dibenahi.

Di Indramayu, kapal Inka Mina memerlukan penambahan palka ikan, jaring, lampu, dengan total biaya Rp 500 juta untuk bisa beroperasi. Kelompok penerima kapal bantuan saat ini sedang mencari pinjaman sehingga kapal yang diserahterimakan sejak pertengahan Desember 2011 hingga kini belum bisa dioperasikan. Ono Surono mencontohkan, jaring pada kapal hanya sepanjang 17,5 piece (1.750 meter) atau setara dengan panjang jaring kapal kecil. Idealnya, kapal berbobot mati 30 ton tersebut memiliki jaring sepanjang 25 piece (2.500 meter).

Ono Surono menambahkan, biaya operasional kapal berbobot mati 30 ton tersebut Rp 60 juta per perjalanan (trip) dengan waktu melaut sekitar 1 bulan. Dengan perlengkapan kapal yang belum optimal, bisa dipastikan hasil tangkapan nelayan tidak memadai.

Di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Karya Mina yang menerima bantuan kapal Inka Mina 150 harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 200 juta.

Ketua KUB Karya Mina Kabupaten Tegal Warnadi mengemukakan, biaya tambahan tersebut untuk pembenahan kapal dan penambahan peralatan, seperti jaring, lampu kapal, mesin lampu, dan membenahi ruang pendingin. Selain itu, juga biaya perbekalan pertama kali kapal melaut. (LKT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com