Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

Nasabah Mandiri dan BCA Terhubung

Kompas.com - 16/01/2012, 03:55 WIB

Jakarta, Kompas - Nasabah dua bank besar di Indonesia, yakni PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk, sudah dapat saling bertransaksi di mesin anjungan tunai mandiri atau ATM. Pemegang kartu ATM Bank Mandiri dapat bertransaksi tarik tunai, cek saldo, dan transfer dana melalui ATM BCA, begitu pula sebaliknya.

Transaksi itu terhubung melalui jaringan ATM Prima. Koneksi di antara kedua bank besar itu akan diresmikan hari Senin (16/1) oleh Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. Pada Oktober 2011, kedua bank tersebut bersama PT Rintis Sejahtera yang mengoperasikan jaringan ATM Prima menandatangani nota kesepahaman untuk kerja sama ini.

Group Head Electronic Banking Bank Mandiri Rico Ustavia yang dikonfirmasi hari Minggu kemarin menyatakan, sebenarnya transaksi tersebut sudah dapat dilakukan. ”Saya sudah coba, bisa dilakukan,” kata Rico.

Secara resmi, kerja sama tersebut disampaikan kepada BI hari Senin ini.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja yang dikonfirmasi hari Minggu kemarin menyampaikan, penarikan tunai dan transfer dana dikenai biaya Rp 5.000 per transaksi. Adapun cek saldo dikenai biaya Rp 3.000 per transaksi.

Selama ini, nasabah BCA sulit bertransaksi di ATM Bank Mandiri, begitu pula sebaliknya. Hanya transaksi tertentu yang bisa dilakukan dengan biaya Rp 25.000.

Per Juli 2011, Bank Mandiri memiliki aset Rp 433,669 triliun, sedangkan BCA beraset Rp 343,689 triliun.

Deputi Gubernur BI Ronald Waas menyampaikan, langkah Bank Mandiri dan BCA saling membuka pintu terhadap transaksi tersebut merupakan langkah awal. Harapannya, tahun ini sudah mulai ada interoperabilitas antarpenyedia jasa atau prinsipal.

”Kami lewat tahapan interoperabilitas, yang nantinya menuju national payment gateway,” kata Ronald.

Kalau sudah tercipta interoperabilitas di antara empat penyedia jasa, yakni Link, Prima, Alto, dan Bersama, langkah menuju national payment gateway akan lebih mudah. Namun, Ronald menegaskan, BI juga mempertimbangkan sisi bisnis penyedia jasa ATM yang telah mengeluarkan dana dalam jumlah besar sehingga tidak akan begitu saja meminta bergabung. (IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com