Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Tidak Terima Dijuluki "Raja Pembajak"

Kompas.com - 17/01/2012, 07:37 WIB

KOMPAS.com - Rupert Murdoch, yang baru dua minggu lalu membuat akun Twitter, menuliskan tweet yang membuat Google langsung bereaksi. Di akun Twitter-nya tersebut, Rupert Murdoch menyebut Google sebagai "Raja Pembajak".

Tweet Rupert Murdoch yang menyerang Google tersebut berbunyi sebagai berikut, "Piracy leader is Google who streams movies free, sells advts around them. No wonder pouring millions into lobbying".

Yang dimaksud oleh Murdoch di sini adalah YouTube situs sharing video milik Google yang memberi layanan film streaming secara gratis.

Hanya selang beberapa jam dari pernyataan Rupert Murdoch di Twitter, Google langsung memberikan konfirmasi mengenai hal ini.

"Kata-kata itu tidak ada artinya. Tahun lalu kami menghapus lima juta halaman web dari hasil pencarian dan menginvestasikan 60 juta dollar AS untuk memerangi iklan yang buruk. Kami juga memerangi pembajakan dan mendukung pemberantasannya setiap hari," ujar juru bicara Google seperti dikutip dari CNet.

Selain itu, Google juga disebut oleh Murdoch, banyak mengambil keuntungan dari iklan-iklan yang dimasukkan ke dalam film. Hal ini menurutnya akan menyakiti orang-orang dalam industri film seperti script writer, sutradara, dan aktor.

"Kami memerangi pembajakan dan menghitungnya setiap hari. Kami percaya, seperti perusahaan teknologi lainnya, cara terbaik memerangi pembajakan adalah adanya undang-undang yang menargetkan untuk mengawasi jaringan iklan dan pemrosesan pembayaran, seperti yang dilakukan kami - untuk menyensor situs yang terdeteksi melakukan pembajakan atau pemalsuan," tambah juru bicara Google.

Sebelum mengeluarkan kicauan yang menyerang Google, Murdoch lebih dulu "menyentil" Presiden Obama dengan tweet sebagai berikut, "So Obama has thrown in his lot with Silicon Valley paymasters who threaten all software creators with piracy, plain thievery".

Pesan khusus untuk Presiden Obama tersebut dikeluarkan Murdoch karena dia menilai Gedung Putih tidak mendukung program Stop Online Piracy Act (SOPA). SOPA adalah undang-undang tentang anti pembajakan online, yang banyak ditentang karena dikhawatirkan menghalangi kebebasan berekspresi di Internet dan inovasi perusahaan.

Saat ini, SOPA masih menjadi kontroversi di Amerika Serikat. Melalui Twitter, bahkan pendiri Twitter, Evan Williams pun ikut memprotes.

Evan dan beberapa selebritas seperti rapper MC Hammer, Tim O'Relly, Kevin Rose (pendiri Digg), dave Morin (pendiri Path), serta Dave McClure (investor 500 startup), menggunakan banner "Stop SOPA" sebagai avatar akun Twitter mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com