Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor CPO Belum Terganggu

Kompas.com - 31/01/2012, 03:15 WIB

Jakarta, Kompas - Sikap Amerika Serikat menolak minyak kelapa sawit mentah sebagai bahan baku biodiesel ramah lingkungan diyakini belum memengaruhi ekspor Indonesia untuk jangka pendek. Pemangku kepentingan kelapa sawit segera merumuskan jawaban resmi kepada Pemerintah AS.

Wakil Ketua I Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun di Jakarta, Senin (30/1), mengungkapkan, semua pemangku kepentingan kelapa sawit nasional tengah menyusun jawaban atas klaim Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (AS) bahwa minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) bukan bahan baku biodiesel ramah lingkungan.

DMSI merupakan wadah pemangku kepentingan mulai dari birokrat, teknokrat, hingga pengusaha hulu sampai hilir kelapa sawit yang bertujuan meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia.

”Mereka menilai penghematan emisi karbon CPO hanya 17 persen yang diumumkan pada Sabtu. Kita memiliki batas waktu 30 hari untuk menyusun argumentasi untuk membantah perhitungan tersebut,” ujar Derom.

Rumusan Indonesia dalam menjawab hitungan emisi karbon CPO dari perubahan penggunaan lahan harus argumentatif agar dapat diterima AS. ”Kalau nanti bantahan-bantahan kita semua tidak diterima, artinya CPO tidak boleh dipakai di sana sebagai bahan bakar biodiesel untuk alat transportasi,” kata Derom.

AS sebenarnya bukan merupakan pasar utama CPO Indonesia dan termasuk kelompok negara lain-lain dengan nilai ekspor di bawah 500 juta dollar AS per tahun. Namun, rencana aturan Pemerintah AS, yang sebelumnya terjadi di Eropa, ini dikhawatirkan bakal ditiru negara-negara lain.

Indonesia tetap berkepentingan karena CPO termasuk salah satu komoditas ekspor unggulan. Nilai ekspor CPO tahun 2011 mencapai Rp 171 triliun dengan volume sebanyak 19,3 juta ton.

Indonesia memiliki 8,9 juta hektar perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan 22,5 juta ton CPO tahun 2011 dan diprediksi memproduksi 25,9 juta ton tahun 2012. Perkebunan kelapa sawit juga melibatkan sedikitnya 3,2 juta keluarga petani sehingga berperan penting menggerakkan ekonomi riil.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) juga akan menyiapkan tanggapan terhadap data, asumsi, dan model Pemerintah AS. Jika AS mau menerima data dan asumsi Indonesia, CPO akan masuk dalam kriteria yang dibenarkan menjadi bahan baku bahan bakar alternatif di AS. ”Kami akan menyelesaikan rumusan itu dan mengirimkan kepada Pemerintah AS dalam dua minggu ini,” ujar Derom.

Rumusan ilmiah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com