Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Desak Jalan Tol Cepat Selesai

Kompas.com - 01/02/2012, 23:00 WIB
Lukas Adi Prasetya

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kalangan pengusaha di Kalimantan Timur mendesak agar pembangunan proyek tol Balikpapan-Samarinda segera selesai. Dampak adanya proyek tol itu positif, karena penghematan bahan bakar pada muaranya adalah turunnya harga-harga barang dan juga jasa pelayanan lain.

Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim, Slamet Brotosiswoyo, Rabu (1/2/2012).

Menurut Slamet, ruas Jalan Soekarno-Hatta (penghubung Balikpapan-Samarinda) saat ini sejauh 120 kilometer, dan ditempuh dalam waktu 2-3 jam dengan mobil. Durasi perjalanan menjadi lama, karena Jalan Soekarno-Hatta berbelok-belok dan naik-turun.

Tol Balikpapan-Samarinda yang akan dibangun sepanjang 99 kilometer,  memang hanya selisih sedikit dengan ruas Jalan Soekarno Hatta. Namun karena jalan tol lurus, maka truk dan mobil hanya butuh waktu 1 jam hingga 1,5 jam. Selisih sekian puluh menit atau jam, bagi pengusaha jelas sangat berarti. Salah satunya karena pengusaha memiliki banyak kendaraan niaga.

"Dari selisih waktu tempuh itu, tentu berimbas ke pengeluaran BBM. Konsumsi BBM kami berkurang, masyarakat juga yang diuntungkan. Selain itu, kami yakin, harga barang kebutuhan juga akan turun, karena salah satu faktor penentu yakni BBM itu, berkurang," ujar Slamet.

Ia memahami kritik banyak pihak terkait tol yang dianggap akan merusak lingkungan, karena melintasi dua kawasan konservasi, yakni Taman Hutan Rakyat Bukit Soeharto sepanjang 24 kilometer dan Hutan Lindung Sungai Manggar sepanjang 8 kilometer.

Ia mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan pusat, untuk melihat tol itu dari banyak sisi.

Sebelumnya, Sigit Hardwinarto, Ketua Tim Terpadu Tata Ruang dan Wilayah Kaltim, yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, mengatakan, area di Tahura dan Hutan Lindung Sungai Manggar, tidak sepenuhnya berupa hutan sekunder, karena lebih persis dikategorikan hutan sekunder muda. Sebagian area telah terbuka. Walau demikian, kawasan tetap berfungsi konservasi, sehingga pihaknya memberi sejumlah catatan bahwa tol harus memperhatikan aspek ekologis.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com