Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cermat Memilih Investasi Emas

Kompas.com - 27/02/2012, 08:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Daya tarik emas sebagai instrumen investasi, sulit memudar. Meski sempat surut pamor akibat tren penurunan harga akhir tahun lalu, emas kini kembali menarik perhatian para investor.

Sepekan terakhir, harga emas berjangka di Bursa Berjangka New York, naik 3,5 persen ke 1.786,3 dollar AS per troy ounce. Meski menutup pekan, harganya terkoreksi lagi ke posisi 1.776,4 dollar AS per troy ounce.

Mayoritas analis memprediksi, prospek harga emas masih positif. "Dalam tiga hingga lima tahun ke depan, harga emas bisa Rp 2 juta per gram," ujar Nico Omer Jonckeere, Vice President Research Valbury Futures.

Saat ini, harga emas per gram di Divisi Logam Mulia Aneka Tambang mencapai Rp 571.000 per gram, sudah naik 6 persen sejak awal tahun ini. Kilau harga emas itu memicu tawaran investasi berembel-embel emas.

Mulai dari cara konvensional yakni membeli emas fisik dalam bentuk perhiasan, emas batangan maupun dinar, lalu trading di kontrak emas berjangka, hingga gadai emas dan kebun emas. Para pemilik dana harus jeli menimbang dan mencermati bentuk investasi emas yang prospektif dan aman.

Prita H Ghozie, Perencana Keuangan ZAP Finance, menilai, membeli emas rutin secara berkala, masih menjadi pilihan investasi emas yang menarik. Di toko emas atau Antam, banyak pilihan ukuran emas batangan yang ditawarkan. Mulai ukuran satu gram hingga satu kilogram. "Biasakan membeli secara rutin, misalnya yang 10 gram," katanya.

Investor harus memastikan emasnya bersertifikat Antam agar likuid dan harganya mengikuti pasar. Selain itu, yang perlu diingat, sesuaikan dengan tujuan investasi.

Setelah memiliki emas fisik, investor baru bisa mempertimbangkan skema investasi lain, seperti kebun emas. Namun, adanya unsur spekulasi harga memberikan potensi untung besar dan risiko yang tak kalah besar. Tanpa pemahaman dan kelihaian memutar dana, investor bisa buntung.

Sementara gadai emas, sejatinya kurang tepat menjadi pilihan investasi emas. "Perlu dipahami, gadai emas itu bukan investasi, melainkan meminjam uang," tandas Prita.

Rakhmi Permatasari, Perencana Keuangan Safir Senduk dan Rekan, menambahkan, berinvestasi dalam bentuk dinar akan lebih menguntungkan jika tergabung dalam komunitasnya. "Ini agar transaksi lebih mudah dan harga terjaga," kata dia.

Bagaimana dengan pembelian emas dengan kredit tanpa memegang fisiknya? Iwan Cahyo, analis Nine Star Futures, menilai, lebih baik pembelian emas dibarengi dengan fisik emasnya karena akan lebih aman. Terlebih, saat ini tarif jasa safe deposit di bank sudah murah. "Ada yang biayanya hanya Rp 150. 000 per tahun," imbuh Rakhmi.

Kendati terbukti andal mengimbangi inflasi, investasi di emas bukan tanpa risiko. Anjloknya harga tahun lalu menjadi peringatan bagi investor agar tetap berhati-hati. "Emas hanya cocok untuk tujuan investasi satu hingga delapan tahun," ujar dia. (Harry Febrian, Ruisa Khoiriyah/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com