Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Esemka Belum Lolos

Kompas.com - 02/03/2012, 04:56 WIB

Solo, Kompas - Tim mobil Esemka Solo akan memperbaiki kekurangan pada mobil Esemka Rajawali, menyusul belum dipenuhinya persyaratan uji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang dilakukan pada 27 Februari lalu.

Namun, tim mobil Esemka tidak patah semangat. Mereka akan segera menyempurnakan prototipe untuk kemudian diajukan kembali hingga benar-benar memenuhi standar kelaikan jalan.

”Kegagalan sekarang tidak akan menghentikan upaya kami untuk melahirkan mobil karya bangsa sendiri,” kata Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Kamis (1/3).

Rudyatmo mengetahui belum lulusnya uji emisi mobil Esemka Rajawali berdasarkan surat yang dikirimkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdar) Kementerian Perhubungan. Surat itu diterima PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK). Dalam surat bertanggal 29 Februari 2012 disebutkan, mobil yang diujikan belum memenuhi ambang batas untuk kadar karbon monoksida (CO), hidro karbon (HC), dan nitrogen oksida (NOx). Hasil uji emisi mobil Esemka menunjukkan kadar CO 11,630 gram per kilometer (km), sementara ambang batas 5 gram per km. Adapun kadar HC+Nox sebesar 2,690 gram per km, sementara ambang batas 0,7 gram per km.

Surat itu ditandatangani Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Ditjen Hubdar Sudirman Lambali atas nama Dirjen Hubdar.

Direktur PT SMK Sulistyo Rabono mengatakan akan mengevaluasi dan memperbaiki mobil Esemka. Pihaknya ingin membuat mobil berkapasitas mesin 1.500 cc yang kompetitif di pasaran. Ia menilai, cukup banyak hambatan saat pihaknya ingin memproduksi mobil di atas 1.000 cc. Mobil yang paling banyak laku di pasaran Indonesia berkapasitas 1.300 cc-1.800 cc. (EKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Jiwasraya yang Setuju Restrukturisasi ke IFG Life Terus Bertambah

Nasabah Jiwasraya yang Setuju Restrukturisasi ke IFG Life Terus Bertambah

Whats New
Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Whats New
Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Whats New
Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Whats New
Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Whats New
Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Whats New
Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur 'Long Weekend' Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA Selama Libur "Long Weekend" Waisak 2024

Whats New
14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

Work Smart
Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Whats New
Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Whats New
Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com