Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahyu, Pencipta Audio Mobil Andal Bermerek Lokal

Kompas.com - 22/04/2012, 08:58 WIB

KOMPAS.com — Hobi yang dijalani secara serius ternyata mampu membawa seseorang pada puncak kesuksesan. Inilah yang dialami Wahyu Tanuwidjaja. Kesukaannya mendengarkan musik ternyata mengantarkannya pada membangun bisnis audio khusus mobil.

Mencari produk audio untuk mobil yang berkualitas biasanya selalu memakai referensi produk impor. Padahal, ada juga produk dalam negeri yang kualitasnya sudah diakui. Salah satu produsen audio mobil dalam negeri yang mereknya sudah mendunia adalah Dominations.

Di balik sukses audio mobil merek Dominations adalah Wahyu Tanuwidjaja, sang pemilik. Bermula dari sebuah bengkel pemasangan dan pembuatan audio mobil pada tahun 1993, kini Wahyu telah memiliki bengkel sekaligus workshop cukup luas di kawasan Sunter untuk produksi perangkat audio merek Dominations ini.

Salah satu produk andalan Dominations adalah speaker 2 way system yang berkemampuan seperti tiga atau bahkan empat speaker. Saat ini, produk Dominations sudah diekspor ke Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Australia, dan Kanada. Dari penjualan di luar negeri, Wahyu mendapatkan omzet sebesar Rp 1 miliar per tahun. Dari penjualan di dalam negeri, omzetnya sampai Rp 5 miliar per tahun.

Tahun ini, bergabung dengan pelbagai merek audio mobil ternama di dunia, Dominations juga menjadi mitra European Mobile Media Association (EMMA) untuk menyelenggarakan pelbagai pergelaran yang berhubungan dengan audio mobil. ”Dengan menjadi mitra EMMA, Dominations yang merek Indonesia sudah diakui kualitasnya. Tidak mudah menjadi mitra mereka,” kata Wahyu.

Selain sebagai produsen perangkat audio, Wahyu juga menjadi pengajar di sekolah non-formal bernama Audio Workshop. Sekolah yang berdiri tahun 2001 ini memberikan pelatihan seputar modifikasi audio mobil. ”Saya juga sering menjadi pembicara di pelbagai seminar dengan topik audio mobil,” ujar lelaki kelahiran Jakarta, 8 Agustus 1971 ini.

Wahyu bercerita, ketertarikannya pada audio mobil diperoleh saat masih duduk bangku sekolah menengah atas. ”Waktu SMA, saya senang audio ruangan,” kenangnya. Dia sering dimintai tolong tetangganya untuk memasang home theater.

Saat itu, lantaran menjadi murid di sekolah elite, banyak temannya memiliki mobil. Berbekal pengalaman memasang audio ruangan, dia kadang membantu temannya memasang audio mobil. Suatu hari, ayah seorang temannya menyuruh Wahyu mengawasi mobil yang sedang dipasangi audio di sebuah bengkel. ”Saya perhatikan betul bagaimana kerja mekanik itu. Setelah itu, muncul keinginan untuk belajar audio mobil secara serius,” ujar bapak satu anak ini. Ia menganggap tantangan memasang audio mobil lebih besar ketimbang memasang audio ruangan.

Belakangan, setelah lulus SMA, Wahyu malah bekerja di bengkel itu. Tapi, ia hanya bertahan tiga bulan. Setelah itu, tahun 1993, ia memutuskan mendirikan bengkel sendiri. ”Sambil kuliah, saya membuka bengkel,” ujar Wahyu yang sempat mengenyam kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Atmajaya Jakarta ini.

Akan tetapi, Wahyu tidak menuntaskan kuliah meski sudah masuk ke semester akhir. ”Susah sekali lulus di jurusan itu,” dalihnya. Meski tak menyelesaikan kuliah, tahun 1996, dia direkrut oleh perusahaan agen audio mobil merek Amerika Serikat (AS) sebagai pelatih atau pengajar. Di perusahaan itu, dia juga semakin banyak belajar seputar audio mobil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com