Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pepes Menunggu di Balik Daun

Kompas.com - 27/04/2012, 08:11 WIB

Sekitar 300 meter dari Bale Kabayan, ada Rumah Makan Sunda De’Leuit juga menyajikan menu pepes. Rumah makan yang terletak di pertigaan Jalan Binamarga dan Jalan Pakuan setidaknya menyediakan tiga jenis pepes, yakni pepes ikan mas, pepes oncom hitam, dan pepes jamur.

Pepes ikan mas mengundang selera. Harum sereh segera menyeruak ketika daun pisang yang membungkus pepes dibuka.

Ketika sampai di mulut, jejak bumbu terasa hingga ke setiap serpihan daging ikan mas pepes itu. Sepertinya pepes itu dimasak dengan waktu lama.

Yanto Latief, Supervisor De’Leuit, menceritakan, pepes ikan mas itu dimasak sekitar 12 jam dengan cara tradisional. ”Kami memasaknya dengan kayu bakar agar aroma pepesnya lebih sedap,” ujar Yanto.

Bagaimana dengan pepes oncom hitam? Rasanya gurih dan sedikit manis. Cocok dimakan dengan nasi liwet jambal yang menjadi menu andalan De’Leuit.

Yanto mengatakan, pepes di De’Leuit adalah menu pelengkap. Meski demikian, peminatnya cukup banyak, terutama pepes ikan mas.

Dekat Jagorawi

Kedua rumah makan sunda itu terletak tidak jauh dari pintu keluar Tol Jagorawi, Bogor. Dari sana, kendaraan tinggal berbelok ke kiri ke arah Jalan Binamarga atau Jalan Pakuan. Tidak heran jika setiap akhir pekan, kedua rumah makan mendapat banyak tamu dari Jakarta.

Yanto mengatakan, pada akhir pekan, pengunjung yang datang ke De’Leuit bisa mencapai 2.500 orang dari pagi hingga malam. Ya, rumah makan itu memang cukup luas dan bisa menampung sekitar 500 orang dalam waktu bersamaan. Suasananya sangat nyaman dengan interior tradisional yang dikemas modern.

De’Leuit, lanjut Yanto, berdiri sejak tahun 2010. Konsep yang mereka usung adalah warung sunda dengan suasana lebih modern.

Bale Kabayan tampilannya lebih sederhana, tetapi tetap nyaman. Suasana warung sunda yang berdiri sejak tahun 1990 itu terasa kental. Kita bisa makan lesehan di saung-saung berdinding bilik sambil mendengarkan lagu-lagu pop sunda, seperti Potret Manehna dan Kalangkang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com