Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan PTDI Berkumpul di Rumah Kornel Sihombing

Kompas.com - 10/05/2012, 13:11 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Perwakilan karyawan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berkumpul di rumah Kornel M Sihombing, salah satu korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet-100 di Jalan Gempol 17 Kota Bandung, Kamis.

Sementara itu kerabat dari Kornel Sihombing juga terus berdatangan ke perumahan yang berlokasi di belakang Kompleks Gedung Sate Kota Bandung. Mereka terus memantau perkembangan berita penanganan pencarian dan proses evakuasi korban jatuhnya Sukhoi yang jatuh di kawasan Gunung Salak Bogor itu.

Istri Kornel Sihombing, Indri, menangis histeris ketika menyaksikan siaran TV yang menayangkan gambar reruntuhan pesawat. Sementara itu dua anaknya Corin dan Puput dititipkan di rumah kerabatnya.

Suasana duka menyelimuti keluarga besar Kornel Sihombing dan PTDI. Pihak keluarga enggan memberikan keterangan terkait perkembangan terakhir yang dialami Kepala Bidang Pemasaran dan Eurostructure PT Dirgantara Indonesia itu.

"Maaf kami berkabung," kata seorang anggota keluarga Kornel.

Setelah mengetahui kondisi dan kabar terakhir terkait pesawat itu yang dipastikan jatuh, pihak keluarga mendirikan tenda berukuran besar di depan rumah duka.

"Kami menunggu saja di Bandung, tidak ke lokasi atau ke Jakarta," kata seorang wanita kerabat Kornel.

Istri Kornel, Indri, pasrah dan menunggu kabar dari suaminya. Wanita berputra dua itu didampingi oleh kerabat dan beberapa kerabatnya di salah satu sudut rumahnya.

Berpakaian pink dan berambut sebahu, Indri mencoba tegar, dan terus memantau pesawat televisi yang menayangkan perkembangan proses evakuasi pesawat Sukhoi, bersama beberapa orang lainnya.

Sementara itu, Manajer SDM PT Dirgantara Indonesia, Adhi Djumhana menyebutkan Kornel Sihombing mewakili PT Dirgantara Indonesia untuk mengikuti "joy flight" Sukhoi Superjet 100 di Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta.

"Seminggu lalu ada undangan untuk acara ’road show’ dan ’joy flight’ Sukhoi Superjet 100 itu, dan Pak Kornel mewakili PTDI," kata Djumhana.

Kehadirannya ke acara itu, kata Djumhana untuk menindak lanjuti kerjasama dengan Sukhoi terkait dengan pengoperasian pesawat itu di Indonesia. Pesawat itu dipesan oleh beberapa maskapai penerbangan di Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Work Smart
    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Whats New
    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Whats New
    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    Whats New
    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Spend Smart
    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

    Whats New
    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Whats New
    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Whats New
    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Whats New
    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Work Smart
    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Spend Smart
    Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

    Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com