Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopassus Tidak Pastikan Ada Jenazah di Parasut

Kompas.com - 17/05/2012, 21:42 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Benda diduga parasut yang ditemukan dekat puing pesawat Sukhoi Superjet 100 oleh anggota Kopassus di Gunung Salak telah diserahkan Kopassus kepada Basarnas, Kamis (17/5/2012) malam.

Menurut anggota Kopassus Lettu Inf Rizal yang menemukannya, barang tersebut ditemukan 100 meter di atas bongkahan badan pesawat, Minggu (13/5/2012).

"Benda ini ditemukan menyangkut di atas pohon," ucap Rizal di di Pos Pusat Evakuasi Balai Embrio Ternak Kementerian Pertanian, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Kamis malam.

Namun, saat dikejar lebih lanjut apakah di parasut tersebut ditemukan jenazah, hal tersebut tidak dijelaskan secara gamblang. Atasan Rizal, Letkol Sobri, langsung memotongnya.

"Kita hanya temukan itu. Selebihnya dilaporkan kepada komandan," ucapnya.

Benda tersebut diserahkan Kopassus kepada Danrem 061 Surya Kencana Kolonel Infantri Anton Mukti Putranto selaku pengendali operasi Tim SAR Gabungan.

Parasut tersebut berwarna oranye dan putih dengan bekas terbakar. Selain itu, benda tersebut ada tali-tali, kanopi, parasut, dan harnest.

"Karena saya pun pernah jadi penerjun, benda ini mirip payung terjun," kata Putranto.

Sebelumnya dilaporkan bahwa tim SAR menemukan jenazah yang diduga pilot Sukhoi di parasut yang ditemukan tim Kopassus. Namun, beberapa hari kemudian ditemukan tiga mayat yang diduga pilot, kopilot, dan juru kamera TransTV. Identifikasi seluruh jasad yang ditemukan saat ini masih dilakukan.

Tim KNKT Rusia menyatakan bahwa pesawat komersial tersebut memang dilengkapi parasut dan membantah adanya kursi pelontar seperti pesawat tempur. Namun, parasut itu untuk melindungi logistik yang digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan ketika pesawat harus mendarat darurat. (Adi Suhendi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com