Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DVI Akan Rampungkan Identifikasi Lima Jenazah Korban Sukhoi

Kompas.com - 17/05/2012, 22:04 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mulai Kamis (17/5/2012) malam ini melakukan proses pre-rekonsiliasi, di mana data ante mortem dan post mortem dicocokkan berdasarkan potongan tubuh jenazah. Dari proses pre-rekonsiliasi tersebut kemungkinan besar akan terkuak lima identitas korban.

"Besok pagi juga jam 8 akan kami rapatkan untuk rekonsiliasi. Mudah-mudahan besok siang sudah ada lagi yang bisa diumumkan yang teridentifikasi. Lima atau lebih. Visum dari sidik jari sedang diupayakan," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polri, Komisaris Besar Anton Castilani, di RS Polri, Jakarta Timur.

Selain proses pre-rekonsiliasi, kata Anton, pihak DVI telah menyelesaikan 30 persen pemeriksaan DNA dari 30 kantong jenazah. Sedangkan untuk pemeriksaan sidik jari korban baru ditemukan sidik jari lengkap pada empat jenazah.

"Yang sidik jari sedang diupayakan, tapi kita agak mengalami kesulitan, karena sidik jari yang diberikan dari pihak keluarga agak terbalik-balik dengan jenazah. Seperti di ijazah yang tertera sidik jari tangan kiri, ditemukan tangan kanan. Jadi tidak bisa kita bandingkan. Kalau ada pihak keluarga yang mempunyai data SIM atau sidik jari sepuluh jari, tolong bawa ke kami bagian ante mortem," terangnya.

Anton kembali menegaskan bahwa jenazah seluruh korban kecelakaan pesawat buatan Rusia itu baru akan dikembalikan kepada keluarga setelah selesai proses identifikasi dan penyatuan seluruh bagian tubuh mereka yang terpisah. Rencananya, untuk mengumumkan perkembangan selanjutnya dari proses identifikasi korban ini, pihak RS Polri dan tim DVI akan menggelar jumpa pers Jumat besok pada pukul 14.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com