Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Semen Harus Dorong Percepatan Infrastruktur

Kompas.com - 18/05/2012, 14:56 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Indonesia memerlukan percepatan pembangunan infrastruktur agar pertumbuhan ekonomi bisa diakselerasikan lebih tinggi lagi. Selama ini, pergerakan ekonomi masih terganjal kualitas infrastruktur yang kurang memadai.

Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk Dwi Soetjipto di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/5/2012), mengatakan, industri semen adalah salah satu penopang utama pembangunan infrastruktur dan harus mampu menjamin kontinuitas pasokan.

Peningkatan kebutuhan semen perlu diantisipasi, termasuk untuk memenuhi proyek pembangunan infrastruktur melalui program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dengan menjamin ketersediaan semen di seluruh pelosok Tanah Air. Jaminan suplai bisa dilakukan dengan meningkatkan kapasitas industri semen, antara lain melalui pembangunan pabrik baru.

Semen Gresik, menurut Dwi, segera meluncurkan pabrik baru Tuban IV pada 24 Mei. Pabrik berkapasitas 2,5 juta ton itu rencananya diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pengoperasian pabrik Tuban IV akan mendongkrak kapasitas produksi empat pabrik perseroan di Tuban menjadi 11,3 juta ton.

Adapun secara grup, bersama Semen Padang dan Semen Tonasa, kapasitas produksi perseroan akan mencapai 22,5 juta ton. Peningkatan pasokan semen sangat diperlukan karena perekonomian Indonesia sedang tumbuh luar biasa. Pertumbuhan ekonomi diprediksi berada pada angka 6,5-7,5 persen pada 2011-2014 dan diprediksi bisa mencapai 8-9 persen pada periode 2015-2025. Target pertumbuhan itu bisa dicapai, salah satunya, dengan menggenjot pembangunan infrastruktur.

Pada kesempatan itu, dia mengungkapkan, penjualan semen nasional pada 2011 mencapai 49,2 juta ton, mengalami pertumbuhan 1 2,8 persen daripada 2010. Dari angka itu, khusus penjualan domestik mencapai 48 juta ton, naik 17,7 persen dibandingkan dengan 2010.

Tahun ini, menurut Dwi, permintaan semen diproyeksikan tumbuh pada level 7-10 persen. Bahkan, hingga kuartal I-2012, penjualan semen nasional mencapai 12,63 juta ton atau tumbuh 15,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun kapasitas produksi industri semen nasional tahun ini diprediksi tumbuh 4,4 persen menjadi 56,8 juta ton.

Menyangkut soal konsumsi, konsumsi semen per kapita Indonesia masih rendah, yakni pada kisaran 200 kilogram per kapita per tahun. Angka itu di bawah Malaysia yang sudah mencapai 600 kilogram atau Vietnam dan Thailand sekitar 400 kilogram.

Kepala Badan Penanaman Modal Jatim Warno Hari Sasono mengatakan, pihaknya mendorong berbagai perusahaan untuk terus menambah investasi di Jatim. Selain untuk menopang pembangunan infrastruktur dan gerak perekonomian secara umum, peningkatan kapasitas produksi melalui pembangunan pabrik baru di Tuban juga bisa menghasilkan sejumlah dampak ganda.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com