Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengiriman TKI Ilegal ke Malaysia Masih Berlanjut

Kompas.com - 22/05/2012, 04:11 WIB

PONTIANAK, KOMPAS - Pengiriman tenaga kerja ilegal dari Indonesia ke Negara Bagian Sarawak, Malaysia, masih tetap marak. Pekan ini, ada tujuh calon tenaga kerja ilegal ke Malaysia yang ditangkap di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, lalu dipulangkan ke tempat asalnya.

Hingga Mei 2012, sudah 103 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dipulangkan dari Malaysia ke Indonesia melalui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Anak Bangsa Entikong. Mereka dipulangkan setelah tertangkap aparat di Malaysia atau melaporkan diri karena terkena kasus penganiayaan, kekerasan seksual, atau gaji tidak dibayar.

Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Anak Bangsa Entikong Arsinah Sumetro mengatakan, sampai saat ini Entikong masih menjadi jalur utama pengiriman TKI ilegal ke Malaysia.

”TKI ilegal berasal dari beberapa daerah di Indonesia, termasuk Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur,” kata Arsinah, Senin (21/5).

LSM Anak Bangsa merupakan lembaga yang secara khusus bergelut di bidang advokasi TKI bermasalah.

Pos Perbatasan Lintas Batas Entikong merupakan pos perlintasan dari Indonesia ke Malaysia yang aksesnya paling mudah. Waktu tempuh ke Kuching, ibu kota Negara Bagian Sarawak, dari Entikong hanya sekitar dua hingga tiga jam. Dari Kuching, para calon TKI bisa dengan mudah dibawa para calo ke beberapa daerah di Sarawak, Sabah, dan Brunei karena infrastruktur jalan bagus dan transportasi udara mudah.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Barat Jakuri Suni mengatakan, sangat sulit mendeteksi keberadaan para calon tenaga kerja Indonesia yang ilegal dan berapa jumlahnya yang telah bekerja di Malaysia. Mereka tidak melapor kepada aparat pemerintahan saat berangkat dan juga tidak melapor kepada konsulat saat tiba di tempat kerjanya. (AHA)

TKI ilegal berasal dari beberapa daerah di Indonesia, termasuk Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Whats New
BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com