Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sertifikasi Diapresiasi Importir

Kompas.com - 31/05/2012, 02:46 WIB

Jakarta, Kompas - Importir kayu Inggris mengapresiasi komitmen industri kehutanan Indonesia untuk sertifikasi produk yang lestari. Pemerintah meminta industri perkayuan negara-negara maju mengimpor kayu yang besertifikat demi mendukung sistem manajemen tata kelola hutan lestari.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyampaikan hal ini dalam pertemuan dengan sejumlah eksekutif perusahaan industri perkayuan terkemuka di London, Inggris, Senin (28/5) sampai Selasa (29/5) waktu setempat.

Menhut berkunjung ke Inggris dan Amerika Serikat untuk menyampaikan perkembangan tata kelola hutan di Indonesia, di antaranya moratorium izin baru, otonomi daerah, serta investasi kelapa sawit dan bubur kertas.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto, yang dihubungi lewat telepon dari Jakarta, Rabu kemarin, mengatakan, Menhut bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) James Latham Plc—perusahaan kayu terkemuka yang berdiri sejak tahun 1757—Pieter Latham dan CEO King Fisher— perusahaan ritel kayu terbesar di Inggris—Ian Cheshire.

”Kami berharap industri-industri perkayuan di sini hanya mengimpor kayu yang jelas aspek legalitasnya. Bagaimanapun, pasar punya peranan penting dalam menjaga kelestarian hutan Indonesia,” ujar Zulkifli.

Menhut mengundang perusahaan-perusahaan itu untuk bekerja sama dengan pengusaha di Indonesia.

Eropa dan Amerika Serikat merupakan pasar tradisional produk perkayuan Indonesia. Latham yang mengimpor kayu lapis, lantai kayu, dan daun pintu dari bahan baku besertifikat dari Indonesia sedang mengerjakan proyek Olimpiade London 2012.

Menurut Hadi, Cheshire menyampaikan, King Fisher sangat memerlukan kayu-kayu tropis besertifikat lestari. ”Ini peluang bagi industri perkayuan kita supaya menanam lebih banyak pohon sehingga bisa menghasilkan produk kayu yang lestari,” ujar Hadi. (ham)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com