Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota BBM dan Kalimantan

Kompas.com - 07/06/2012, 02:22 WIB

Kalau dapat mengefisienkan 2 persen dari nilai impor saja, ada sekitar Rp 70 triliun dana yang bisa dihemat. Kalau upaya membeli minyak langsung dari produsen ini berhasil, transaksi sebaiknya dilakukan di Jakarta, tidak perlu lagi di Singapura agar lebih transparan dan BPK bisa melakukan audit. Sistem perbankan dan lembaga keuangan di Jakarta pasti bisa mengakomodasi keperluan Pertamina mengimpor langsung.

Langkah lain, pengelolaan cost recovery oleh BP Migas juga masih bisa diefisienkan dengan mengacu pada prinsip good corporate governance dan akuntabilitas. Selama ini struktur organisasi BP Migas yang tanpa Dewan Komisaris sangat rawan praktik penggelembungan biaya dan inefisiensi. Padahal, nilai cost recovery terus membengkak hingga mencapai 15 miliar dollar AS tahun 2012, sementara lifting terus anjlok. Efisiensi cost recovery 5 persen saja, bisa menghemat sekitar Rp 7 triliun.

Potensi penerimaan sektor migas masih bisa ditingkatkan jika pemerintah dapat meyakinkan pembeli gas di luar negeri yang selama ini membayar LNG Tangguh dengan harga sangat murah, untuk membayar dengan harga normal. Di sini ada potensi kenaikan penerimaan sekitar Rp 30 triliun per tahun. Penghematan juga bisa dilakukan di sisi pengeluaran APBN. Maka, meskipun kuota BBM tahun 2012, misalnya, naik dari 40 juta kl menjadi 46 juta kl, APBN tetap aman.

Kurtubi Direktur Center for Petroleum and Energy Economics Studies; Alumnus Colorado School of Mines, Denver, dan Ecole Nationale Superieure du Petrole et des Moteurs, Paris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com