Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan dan Kelebihan Mobil Tenaga Listrik

Kompas.com - 26/06/2012, 19:33 WIB
Adri Prima

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Riset dan Teknologi yang bekerja sama dengan Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika meluncurkan prototype mobil bertenaga listrik dalam bentuk mini bus di Lobby gedung BPPT, Jl M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (26/6/12). Dalam acara peluncuran tersebut, juga dipamerkan mobil konversi (mobil biasa yang diganti dengan sistem penggerak listrik).

Mobil ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Sunarto, salah satu anggota tim peneliti menjelaskan, salah satu keunggulan atau kelebihan dari mobil listrik kategori konversi ini yaitu lebih irit dari sisi penghematan energi.

"Mobil ini sangat efisien untuk kendaraan didalam kota. Kapasitas baterainya 22 Kilo Watt dan mampu menempuh jarak sejauh 70-75 Km," ujar Sunarto. Sedangkan kekurangannya terletak pada power dan belum bisa digunakan untuk perjalanan jauh.

"Mobil konversi ini memang dikonsep hanya untuk kendaraan dalam kota," lanjut Sunarto saat ditemui wartawan Kompas.com di gedung BPPT. Namun, mobil listrik dalam bentuk mini bus yang diluncurkan memiliki spesifikasi yang lebih baik. Kapasitasnya dayanya mencapai 500 Ampere untuk perjalanan sejauh 150 kilometer.

Peluncuran mobil bertenaga listrik ini dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HARTEKNAS) ke-17. Puncak peringatan HARTEKNAS ke-17 tahun ini akan dipusatkan di Bandung pada tanggal 8-11 Agustus 2012 dan dimeriahkan berbagai acara seperti Pameran Ritech Expo di Sabuga, Triple Helix Conference di Hotel Grand Royal Panghegar, Karnaval Iptek, serta acara puncak di Gedung Merdeka yang rencananya dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Whats New
    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Earn Smart
    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Earn Smart
    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Whats New
    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Whats New
    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    Spend Smart
    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Whats New
    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com