Batam, Kompas
Peluang investasi itu terungkap dalam Forum Komunikasi Kementerian Perindustrian dengan Dunia Usaha dan Instansi Terkait di Batam, Kepulauan
Hidayat mengatakan, potensi tersebut seharusnya dapat diantisipasi oleh industri di dalam negeri. Di bidang jasa pengeboran atau kilang minyak, Indonesia semestinya mampu menjadi
”Dari sisi kemampuan produksi, hampir semua perusahaan sudah mampu memproduksi seluruh spesifikasi produk minimal yang dibutuhkan dalam kegiatan operasi migas. Industri wellhead saat ini telah mampu memproduksi wellhead dan christmastree dengan spesifikasi tinggi walaupun sebagian besar masih menggunakan bahan baku impor,” ujar Hidayat.
Dari data Kementerian Perindustrian, jumlah perusahaan industri penunjang migas yang beroperasi dalam kegiatan operasi migas mencapai 2.883 perusahaan. Ini terdiri dari 749 jasa pengeboran, inspeksi, dan transportasi, 2.000 jasa konsultan operasi migas, dan 134 perusahaan yang memproduksi berbagai barang dan peralatan penunjang migas.
Kris Wuilan, Direktur Utama PT Citra Tubindo Engineering (CTE), mengatakan, pihaknya kini sedang dipercaya oleh ExxonMobil untuk memproduksi dua unit rig yang akan digunakan sebagai alat pengeboran minyak di Cepu, Jawa Timur. Bulan Agustus mendatang, rig yang menelan investasi mencapai 60 juta dollar AS per unit ini dikerjakan dalam jangka waktu delapan
”Memang banyak sekali rig yang masih diimpor dari luar negeri. Sekarang ini kita mendapat kesempatan untuk membantu pengeboran minyak ExxonMobil yang dapat menghasilkan minyak sebanyak 165.000 barrel per hari,” ujar Kris.