Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenkeu: IMF dan Bank Dunia adalah Bagian dari Indonesia

Kompas.com - 12/07/2012, 19:43 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia bukan hanya anggota pengutang dari Bank Dunia maupun Dana Moneter Internasional (IMF), melainkan kedua lembaga tersebut juga merupakan bagian dari Indonesia sendiri.

Ini berkaitan dengan kemampuan Indonesia yang ia anggap mampu memberikan pinjaman sebesar 1 miliar dollar AS ke IMF guna membantu krisis di Eropa dan Amerika.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Keuangan RI Mahendra Siregar pada diskusi umum bersama jajaran pejabat Bank Dunia di Gedung BKPM, Jakarta, Kamis.

"Ketika berbicara dengan IMF dan Borld Bank, kita tidak hanya berbicara sebagai member-nya IMF maupun World Bank, melainkan mereka adalah bagiian dari kita juga. Kalau kamu (IMF dan World Bank) perlu uang, kita akan memberikannya kepada World Bank dan IMF. Kita bukan lagi Indonesia yang sama pada 10 tahun silam," kata Mahendra Siregar, Kamis (12/7/2012).

Dirinya optimistis, kini Indonesia sudah mampu mengemban berbagai tanggung jawab baru dalam urusan ekonomi internasional.

"Mengimplikasikan juga bahwa peran baru Indonesia akan terus menguat. Ini adalah situasi yang harus kita tanamkan. Harus kita lihat sebagai model ketika mengantisipasi World Trade scenario," tutur Mahendra.

Ia pun juga mengatakan, urusan pendanaan dalam negeri sendiri, pemerintah pun turut memperhatikannya. Terutama dalam hal pembangunan infrastruktur daerah.

"Dalam APBN 2012, kita juga sudah menyiapkan dana yang cukup untuk pembangunan infrastruktur. Pada revisi April 2012, kami telah menaikkannya dengan Rp 4 triliun untuk mendukung infrastruktur di wilayah Indonesia timur," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com