Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Tarif Listrik Panas Bumi Dorong Investasi

Kompas.com - 18/07/2012, 15:57 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan menaikkan tarif listrik berbasis panas bumi untuk mendorong pengembangan energi ramah lingkungan. Hal ini diharapkan menjadi sinyal positif untuk mendorong investasi di bidang energi hijau tersebut.  

Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Djadjang Sukarna, memaparkan hal itu dalam paparan tertulisnya, pada konferensi dan pameran mengenai energi baru terbarukan, Rabu (18/7/2012), di Jakarta.  

Feed in tariff merupakan kebijakan pemerintah terkait pembelian listrik dari panas bumi untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan. Untuk mempercepat pemanfaatan panas bumi, pemerintah akan menetapkan harga listrik dari pembangkit listrik berbasis panas bumi tanpa perlu negosiasi dengan PLN.  

Mekanisme feed in tariff itu ditetapkan dengan beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah, ketersediaan sumber energi di wilayah tersebut misalnya Nusa Tenggara Timur selama ini sangat tergantung pada bahan bakar minyak untuk mengoperasikan pembangkit listrik sehingga perlu penetapan tarif listrik yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain yang memiliki sumber energi selain BBM.  

Pertimbangan lain adalah, daya dukung lingkungan dan dari segi ekonomi. Sebagai contoh, Bali yang merupakan daerah wisata tentu membutuhkan energi yang ramah lingkungan seperti panas bumi sehingga pengembangannya harus dipercepat dengan penetapan tarif listrik yang menarik bagi investor.   "Feed in tariff akan diterapkan untuk kontrak-kontrak baru dan untuk perpanjangan atau tambahan kapasitas," kata dia.

Mekanisme ini akan mengurangi hambatan dalam pengembangan panas bumi terkait ketidakpastian harga yang biasanya membutuhkan waktu lama untuk proses negosiasi.. Nantinya harga listrik itu tidak seragam dan akan ditetapkan per kawasan atau per pulau.  

Terkait hal itu, Ketua Masyarakat Energi Baru Terbarukan Indonesia Rahmat Gobel menyambut positif rencana kenaikan tarif listrik berbasis panas bumi. Dengan kenaikan harga listrik ini, potensi tambahan investasi bisa mencapai 3 miliar dollar AS. "Ini sinyal positif bagi pengusaha untuk mengembangkan energi panas bumi bagi pembangkit listrik," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com