Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA dan Mandiri Menikmati Kenaikan 'Fee'

Kompas.com - 23/07/2012, 09:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Enam bulan sudah sistem ATM Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA) saling terkoneksi. Keduanya mendulang untung berkat jalinan koneksi di ATM Prima. Mereka bisa menikmati pendapatan komisi dari transaksi, hingga potensi pengalihan dana pihak ketiga (DPK) dari Bank Mandiri ke BCA, ataupun sebaliknya.

SVP Electronic Banking Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans, mengatakan setelah enam bulan terhubung dengan ATM Prima, pihaknya memperoleh komisi atau fee based income sekitar Rp 3 miliar per bulan atau hingga Juni 2012 sekitar Rp 18 miliar. "Kami mengenakan biaya Rp 5.000 per satu kali transaksi," kata Rico, pekan lalu. Artinya, sebulan ada sekitar 600.000 transaksi yang memanfaatkan ATM Mandiri.

Pada semester II-2012, bank berlambang pita emas ini membidik kenaikan fee sampai Rp 5 miliar per bulan. Caranya, meningkatkan sosialisasi ke masyarakat dan menambah ATM hingga 10.093 unit. "Akhir tahun kalau bisa kenaikan fee dari interkoneksi double," ucap Rico.

Tahun ini, Mandiri membidik pertumbuhan fee sebesar 28 persen sampai 30 persen atau mencapai sekitar Rp 14,47 triliun - Rp 14,70 triliun, dibandingkan posisi akhir Desember 2011 sebesar Rp 11,31 triliun.

Pada Mei 2012, transaksi elektronik dari ATM, internet dan mobile banking menghasilkan fee based income sekitar Rp 450 miliar. Direktur Retail Banking

Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, menuturkan saat ini nasabah bank Mandiri banyak memilih bertransaksi transfer melalui ATM dan jaringan electronic banking lantaran lebih murah. Dari 12 juta nasabah Mandiri, sekitar 1,2 juta nasabah baru aktif bertransaksi via ATM.

BCA juga memanfaatkan sinergi ini. Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa BCA, Ina Suwandi, mengatakan selama enam bulan 2012 ada kenaikan 10 persen sampai 13 persen fee switching penggunaan ATM Prima. "Jumlahnya tidak signifikan, hanya 1 persen dari total keseluruhan transaksi menggunakan ATM BCA," kata Ina, Jumat (20/7/2012).

Namun, Ina tidak dapat menjelaskan perolehan fee hingga Juni 2012. Sebelumnya, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan perolehan fee sekitar Rp 700 juta, berasal dari 140.000 transaksi dengan biaya Rp 5.000 per satu kali transaksi.

Ina menambahkan, untuk meningkatkan transaksi, pihaknya akan mengedukasi nasabah agar memanfaatkan jaringan ATM dalam bertransaksi. BCA juga akan menambah jaringan ATM, memperkuat penunjang mesin, spare part, mekanisme dan teknisi TI untuk menjaga ATM.

Penambahan itu antara lain ATM, penarikan tunai, penyetoran tunai, non-tunai, top-up kartu, dan menerapkan cash recycling management systems (ATM recycle) pada jaringan cash deposit machine (CDM). (Nina Dwiantika/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com