JAKARTA, KOMPAS.com - Enam bulan sudah sistem ATM Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA) saling terkoneksi. Keduanya mendulang untung berkat jalinan koneksi di ATM Prima. Mereka bisa menikmati pendapatan komisi dari transaksi, hingga potensi pengalihan dana pihak ketiga (DPK) dari Bank Mandiri ke BCA, ataupun sebaliknya.
SVP Electronic Banking Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans, mengatakan setelah enam bulan terhubung dengan ATM Prima, pihaknya memperoleh komisi atau fee based income sekitar Rp 3 miliar per bulan atau hingga Juni 2012 sekitar Rp 18 miliar. "Kami mengenakan biaya Rp 5.000 per satu kali transaksi," kata Rico, pekan lalu. Artinya, sebulan ada sekitar 600.000 transaksi yang memanfaatkan ATM Mandiri.
Pada semester II-2012, bank berlambang pita emas ini membidik kenaikan fee sampai Rp 5 miliar per bulan. Caranya, meningkatkan sosialisasi ke masyarakat dan menambah ATM hingga 10.093 unit. "Akhir tahun kalau bisa kenaikan fee dari interkoneksi double," ucap Rico.
Tahun ini, Mandiri membidik pertumbuhan fee sebesar 28 persen sampai 30 persen atau mencapai sekitar Rp 14,47 triliun - Rp 14,70 triliun, dibandingkan posisi akhir Desember 2011 sebesar Rp 11,31 triliun.
Pada Mei 2012, transaksi elektronik dari ATM, internet dan mobile banking menghasilkan fee based income sekitar Rp 450 miliar. Direktur Retail Banking
Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, menuturkan saat ini nasabah bank Mandiri banyak memilih bertransaksi transfer melalui ATM dan jaringan electronic banking lantaran lebih murah. Dari 12 juta nasabah Mandiri, sekitar 1,2 juta nasabah baru aktif bertransaksi via ATM.
BCA juga memanfaatkan sinergi ini. Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa BCA, Ina Suwandi, mengatakan selama enam bulan 2012 ada kenaikan 10 persen sampai 13 persen fee switching penggunaan ATM Prima. "Jumlahnya tidak signifikan, hanya 1 persen dari total keseluruhan transaksi menggunakan ATM BCA," kata Ina, Jumat (20/7/2012).
Namun, Ina tidak dapat menjelaskan perolehan fee hingga Juni 2012. Sebelumnya, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan perolehan fee sekitar Rp 700 juta, berasal dari 140.000 transaksi dengan biaya Rp 5.000 per satu kali transaksi.
Ina menambahkan, untuk meningkatkan transaksi, pihaknya akan mengedukasi nasabah agar memanfaatkan jaringan ATM dalam bertransaksi. BCA juga akan menambah jaringan ATM, memperkuat penunjang mesin, spare part, mekanisme dan teknisi TI untuk menjaga ATM.
Penambahan itu antara lain ATM, penarikan tunai, penyetoran tunai, non-tunai, top-up kartu, dan menerapkan cash recycling management systems (ATM recycle) pada jaringan cash deposit machine (CDM). (Nina Dwiantika/Kontan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.