Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Anak Dijual untuk Dijadikan Pekerja Seks

Kompas.com - 27/07/2012, 04:25 WIB

PONTIANAK, KOMPAS - Sebanyak 13 anak usia 7-14 tahun asal Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi korban penjualan orang. Diduga mereka hendak dijadikan perempuan penghibur dan pekerja rumah tangga dengan harga rata-rata Rp 250.000 per orang.

Dari ke-13 anak itu, tiga di antaranya sudah dikembalikan kepada orangtuanya, sedangkan 10 lainnya masih hilang. Mereka yang sudah ditemukan dan dalam proses pencarian itu diadvokasi oleh Yayasan Nanda Dian Nusantara, lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan anak dan perempuan.

Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Devi Tiomana, Kamis (26/7), mengatakan, ke-13 anak itu menjadi korban dalam dua kasus berbeda. Sebanyak dua anak—ET (13) dan AY (13), warga Segedong, Kabupaten Pontianak—hendak dipekerjakan sebagai perempuan penghibur di Pontianak. Keduanya berhasil diselamatkan dan sudah dikembalikan kepada keluarga masing-masing.

Dalam kasus berbeda, 11 anak asal Toho, Kabupaten Pontianak, dijual ke Jakarta sebagai pekerja rumah tangga. Salah satu di antaranya, FP (14), sempat melarikan diri dan melaporkan ke Polsek Tanjung Priok sehingga kasus itu terungkap.

”Dalam kasus ET dan AY, mereka dijanjikan akan bekerja di Kota Pontianak. Namun, ternyata mereka dipekerjakan sebagai pelacur yang mucikarinya akan mengantarkan mereka kepada pelanggan di hotel,” kata Devi.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar Mukson Munandar meminta orangtua yang kehilangan anaknya segera melaporkan kepada polisi. ”Dari laporan kehilangan anak dari para orangtuanya itu, polisi memiliki dasar untuk mengusut kasus itu. Dari orangtua anak-anak itu akan diperoleh keterangan awal apakah memang benar ada indikasi penjualan anak,” ujarnya. (AHA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com