Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Jangan Ada "Sweeping" Tempe

Kompas.com - 27/07/2012, 14:22 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar asosiasi tidak melakukan aksi sweeping terhadap produsen ataupun penjual tempe dan tahu di pasar-pasar. Aksi sweeping, kata Kepala Negara, tidak akan menyelesaikan persoalan meroketnya harga kedelai. Pasalnya, meroketnya harga kedelai disebabkan negara produsen, Amerika Serikat, tengah dilanda kekeringan yang parah dalam 50 tahun terakhir.

"Ini situasi yang khusus. Pemerintah sedang mengatasi. Jangan ada yang dikorbankan. Mari kita cari solusi bersama-sama. Tidak perlu melakukan sweeping," kata Presiden seusai menggelar Sidang Kabinet di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (27/7/2012).

Di Jabodetabek, Pusat Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (Puskopti) melakukan mogok produksi dan penjualan tahu-tempe. Mereka juga melakukan sweeping ke beberapa pasar di Jakarta. Selama dua hari, Puskopti menyita dua ton tahu dan tempe. Presiden, yang mengaku penggemar tahu, tempe, dan kecap, mengatakan, dirinya telah mendorong Badan Urusan Logistik untuk direvitalisasi. Bulog harus dikembalikan pada fungsi awalnya, yakni stabilitasi harga kebutuhan pokok.

Terkait solusi jangka pendek menyikapi meroketnya harga kedelai, pemerintah telah menghapuskan bea masuk sebesar 5 persen. "Kita tidak bisa mencegah kenaikan sama sekali. Tetapi paling tidak, (harga kedelai) bisa distabilkan pada tingkat yang masih tergolong wajar," kata Presiden.

Terkait aksi mogok dan sweeping, Pengawas Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Jakarta Timur, Kasmito (55), mengatakan, aksi tersebut sebagai bentuk protes mereka. "Aksi ini untuk tukang tempe semuanya, supaya ada perhatian dari pemerintah. Maunya biar bisa stabil ini harganya," ujar Kasmito kepada Kompas.com, Selasa (24/7/2012) malam di Pasar Ciracas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com