Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Raih Laba Rp 7,1 Triliun

Kompas.com - 30/07/2012, 19:47 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih hingga semester I-2012, naik 13 persen dari Rp 6,323 triliun menjadi 7,147 triliun. Kenaikan ditopang oleh pendapatan bunga bersih dan premi perseroan yang tumbuh 22,9 persen dari Rp 11,2 triliun menjadi Rp 13,7 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, menjelaskan fee based income sempat tertekan 7,2 persen dari Rp 6,177 triliun menjadi Rp 5,73 triliun. "Fee based income tertekan disebabkan karena penurunan keuntungan dari surat berharga," kata Zulkifli saat konferensi pers di Plaza Mandiri Jakarta, Senin (30/7/2012).

Di sisi pendapatan provisi, komisi, dan transaksi valas, perseroan masih mencatatkan kenaikan 23 persen dari Rp 3,379 triliun menjadi Rp 4,156 triliun. Sementara itu, keuntungan dari surat berharga turun 124 persen dari Rp 63 miliar menjadi rugi Rp 15 miliar. Adapun pendapatan lainnya juga turun 41,7 persen dari Rp 2,73 triliun menjadi Rp 1,59 triliun.

"Pendapatan lainnya ini juga termasuk recurring income dari Garuda sebesar Rp 1,4 triliun," tambahnya.

Namun di sisi lain, pendapatan operasional juga meningkat 12,2 persen dari Rp 17,39 triliun menjadi Rp 19,5 triliun. Karena itu, perseroan masih bisa meraih laba. Di sisi kredit, perseroan mencatat kenaikan 26,6 persen dari Rp 276,7 triliun menjadi Rp 350,4 triliun.

Kredit terbesar di segmen mikro yang tumbuh 77,2 persen menjadi Rp 15,1 triliun dengan total nasabah menjadi 764.700 nasabah. Sedangkan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik 33,6 persen menjadi Rp 47,6 triliun. Kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp 8,6 triliun dengan 177.500 nasabah.

"Dibanding kuartal I-2012 yang masih tumbuh 29,9 persen, kredit di kuartal II-2012 memang sedikit lebih rendah, tapi kami akan jaga kredit hingga akhir tahun sekitar 22-24 persen," katanya.

Di sisi dana pihak ketiga (DPK), perseroan mencatatkan kenaikan 15,3 persen dari Rp 362,637 triliun menjadi Rp 418,2 triliun. Kontribusinya tabungan naik 24,6 persen dari Rp 139,14 triliun menjadi Rp 173,4 triliun dan giro naik 23,9 persen dari Rp 70,2 triliun menjadi Rp 87 triliun. Dari sisi loan to deposit ratio (LDR) sudah naik 5,92 persen menjadi 83,43 persen, rasio kredit bermasalah (NPL) gross turun dari 2,42 persen menjadi 2,07 persen. Sementara itu, NPL net turun dari 0,58 persen menjadi 0,55 persen. Rasio kecukupan modal (CAR) turun tipis dari 16,78 persen menjadi 16,21 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com